Jumat, 3 Oktober 2025

Melongok Kampung Terisolir di Bangka, Andalkan Jampi-jampi dan Melahirkan Tanpa Bidan

Padahal, keberadaan mereka tak begitu jauh dari pusat pemerintahan ibu kota provinsi maupun kabupaten.

Editor: Hendra Gunawan
Bangka Pos/Riki Pratama
Suasana Kampung Pengkalen Batu 

"Warga sini ada bisa bantu urut, bila ada orang yang patah kaki. Lalu ada juga warga bisa mendoakan atau jampi-jampi air putih, biasanya kami berobat ke situ dulu, namun ketika sudah parah dan tidak berkurang kami pergi ke desa," tuturnya.

Keadaan lain yang sangat memprihatinkan di Pengkalen Batu adalah ketika ada warga yang melahirkan.

Umumnya proses kelahiran dibantu warga setempat. Lilawati mengaku pernah melahirkan dibantu orangtuanya sendiri.

Kondisi rumah warga di Pengkalen Batu. (bangkapos/riki pratama)
Kondisi rumah warga di Pengkalen Batu. (bangkapos/riki pratama)

"Biasanya kami saling membantu, tidak ke puskesmas atau rumah sakit, melahirkanya di sini. Siapa yang bisa bantu, diminta pertolongannya, tanpa bayaran, saya melahirkan dulu orangtua saya yang bantunya, " ujarnya.

Lilawati menjelaskan bahwa, dirinya juga sering membantu apabila ada warga yang mau melahirkan, dengan bermodalkan gunting serta kain, ia menolong ibu melahirkan.

Kemampuan itu didpatinya secara otodidak, hanya berdasarkan pengalaman.

"Saya juga pernah menolong orang melahirkan, sudah dua orang saya tolong,ketika itu waktu siang hari, ibunya sudah sakit perutnya, tidak bisa lagi membawanya ke Desa, jadi melahirkan di sini, lalu warga juga banyak tidak mau membawa ke desa karena biaya bawa ke sana," ujarnya.

Tak punya MCK

Warga di Pengkalen Batu juga tidak memiliki fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus) dan sumber air bersih yang memadai.

Apabila warga ingin buang air besar, membuangnya di belakang rumah, dekat semak semak hutan.

Sementara untuk tempat mandi mereka harus pergi ke kolong, sumber air yang berada tidak jauh dari perkampungan.

Kondisi airnya juga seadanya, terlihat hanya lubang di tanah berbentuk persegi empat yang berisikan air, jaraknya pula berdekatan dengan perigi sumber air minum warga dan kakus tempat warga buang air besar.

Warga mengambil air bersih. (bangkapos/riki pratama)
Warga mengambil air bersih. (bangkapos/riki pratama)

Bukan dusun

Camat Payung, Hendari mengatakan Pengkalen Batu belum bisa dikatakan sebagai dusun. Pasalnya didaerah itu hanya ada satu Rukun Tetangga (RT).

Sementara syarat administriasi sebuah dusun adalah terdiri dari tiga sampai lima RT.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved