Tokoh Adat Wonosobo: Rambut Gimbal Anak Dieng Bukan Kutukan
Kiai Kolodete kemudian memutuskan untuk menitipkan rambut gimbalnya itu ke anak turunnya hingga sekarang. Benarkah bukan kutukan?
Ini Penjelasan Kementerian Pertahanan Kenapa RI Putuskan untuk Bikin Pesawat Tempur Canggih https://t.co/0lN2x6WT2l via @Tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 29, 2017

Karena itu, cerita Sarno, Kiai Kolodete kemudian memutuskan untuk menitipkan rambut gimbalnya itu ke anak turunnya hingga sekarang.
Sarno membantah kemunculan rambut gimbal pada sebagian bocah di Wonosobo itu sebagai kutukan. Ia menyebutnya justru sebagai karunia karena anak itu memperoleh titipan.
"Kiai Kolodete menitipkan rambut gimbal pada anak-anak yang dia sayangi. Jadi sejatinya anak-anak gimbal itu kesayangan," kata Sarno, Sabtu (29/7/2017).
Menurut Sarno, permintaan bocah gembel itu harus dipenuhi orang tua sebagai prasyarat sebelum menjalani ritual pencukuran rambut gimbal.
Sejatinya, kata dia, permintaan itu bukanlah keinginan sang anak, melainkan permintaan Kiai Kolodete yang menggunakan anak itu sebagai perantara.
Karena rambut gimbal itu adalah titipan, kata Sarno, suatu ketika harus dikembalikan ke pemiliknya melalui prosesi ritual pencukuran disertai prasyarat tertentu.
"Karena sudah dititipi ya harus dikembalikan. Pengembaliannya harus melalui ritual," kata dia.