Selasa, 30 September 2025

Tokoh Adat Wonosobo: Rambut Gimbal Anak Dieng Bukan Kutukan

Kiai Kolodete kemudian memutuskan untuk menitipkan rambut gimbalnya itu ke anak turunnya hingga sekarang. Benarkah bukan kutukan?

Editor: Y Gustaman
Dokumentasi Tribun Jateng
Anak-anak gimbal Dieng sebelum diruwat atau dicukur rambutnya saat Dieng Culture Festival. DOKUMENTASI TRIBUN JATENG 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Sebanyak 11 bocah berambut gimbal menjalani ritual pencukuran di kompleks Telaga Menjer Wonosobo, Sabtu (29/7/2017).

Mereka berasal dari berbagai desa yang tersebar di sejumlah kecamatan di Wonosobo.
Kemunculan anak berambut gimbal ini masih menyimpan teka-teki hingga sekarang.

Fenomena anak gimbal di dataran tinggi Wonosobo hingga Dieng itu tak lepas dari legenda Kiai Kolodete.

Sesepuh Adat Wonosobo Sarno Kusnandar berkisah anak-anak berambut gimbal di dataran tinggi Wonosobo sejatinya titisan Kiai Kolodete, leluhur masyarakat Wonosobo (danyang).

Dalam menjalankan tugasnya kala itu, Kiai Kolodete merasa kerepotan karena memikul beban rambut gimbal yang memenuhi atas kepalanya.

Baca: Belasan Anak Gimbal Jalani Ritual Cukur Rambut, Ada yang Minta Baju Artis

Baca: Anak-anak di Dieng Berbicara Ngelantur Sebelum Rambut Gimbalnya Tumbuh

Pelarungan rambut gimbal di Telaga Menjer, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (29/7/2017). TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI
Pelarungan rambut gimbal di Telaga Menjer, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (29/7/2017). TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI (Tribun Jateng/Khoirul Muzakki)

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved