Tingkat Pengangguran Terbuka di Kalimantan Utara Naik 3,92 Persen

"Jadi kami juga tidak bisa mem-push perusahaan agar perusahaan itu merekrut karyawan sebanyak-banyaknya. Ekonomi nasional belum tumbuh signifikan," sebutnya.

Ia meminta, bertambahnya jumlah pengangguran ini ikut menjadi perhatian instansi lainnya baik di Pemerintah Provinsi maupun instansi di Kabupaten/Kota.

Sebab beberapa instansi memiliki korelasi kuat dalam urusan ketenagakerjaan khususnya soal pengangguran.

"Kami rasa teman-teman di Dinas Sosial, Disperindagkop, termasuk di Kabupaten/Kota harus bergerak bersama. Menekan pengangguran itu menjadi PR besar bersama."

"Bagaimana Disperindagkop mendorong tumbuhnya wirausahawan baru. Itu bisa menyerap banyak tenaga kerja," sebutnya.

Diharap pula beberapa rencana investasi yang dilaksanakan Pemprov dapat terealisasikan.

Armin optimistis, masuknya investasi praktis akan akan menambah pembukaan lapangan pekerjaan.

"Tinggal kita siapkan tenaga-tenaga yang handal dan kompeten sesuai bidang pekerjaannya. Kami juga di sini setiap tahun mengadakan pelatihan keterampilan," ujarnya.

Data BPS Kalimantan Timur menunjukkan, penduduk Kalimantan Utara yang bekerja pada sektor jasa mencapai 31,08 persen.

Disusul sektor pertanian dan sektor perdagangan masing-masing 28,58 persen dan 22,29 persen.

Berdasarkan jumlah jam kerja, sebanyak 89 ribu orang atau 28,80 persen bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per pekan.

Penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja 35 jam atau lebih dari per minggu mencapai 219 ribu orang atau 71,20 persen. (wil)