Tingkat Pengangguran Terbuka di Kalimantan Utara Naik 3,92 Persen

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Utara per Februari 2017 dilaporkan Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur mencapai 324.586 orang.

Jumlah tersebut bertambah sebanyak 37.884 orang bila dibanding angkatan kerja periode sama 2016.

Adapun jumlah penduduk yang bekerja diketahui mencapai 307.812 orang atau bertambah sebanyak 32.338 orang. Februari 2016 orang bekerja hanya berjumlah 275.474 orang.

Namun demikian, tingkat pengangguran terbuka (TPT) per mencapai 5,17 persen atau sebanyak 16.774 orang.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebanyak 5.546 atau 3,92 persen bila dibandingkan jumlah pengangguran periode sama 2016 yakni 11.228 orang.

TPT untuk pendidikan SD ke bawah mencpai 5,58 persen, SMP 1,02 persen dan SMA ke atas sebanyak 6,15 persen.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kalimantan Utara Armin Mustafa pun tak menampik hal ini.

Ada beberapa faktor yang menurut Armin menjadi akar masalah bertambahnya tingkat pengangguran terbuka, atau pengangguran.

Salah satunya ialah naiknya upah minimum daeraah sekitar 8,25 persen atau dari Rp 2,1 juta menjadi Rp 2,3 juta.

Hal ini memaksa beberapa perusahaan mengifisiensikan jumlah karyawan. Praktis hal itu menambah jumlah pengangguran.

"Kondisi perekonomian yang belum terlalu stabil, bikin perusahaan juga masih hitung-hitungan rekrut banyak karyawan. Mereka memikirkan resiko."

"Utamanya di pertambangan batubara. Mereka juga kemungkinan hanya merekrut tenaga ahli saja di saat kondisi seperti ini," tuturnya saat disua Tribun, Rabu (7/6/2017).

Dinas keternagakerajaan dan Transmigrasi klaim Armin sudah beberapa tahun belakangan sudah bergerak melakukan sejumlah program pelatihan kerja.

Pun demikian angkatan kerja di Kalimantan Utara terus tumbuh. Hanya saja kembali kepada kondisi kemampuan dunia usaha merekrut karyawan.