Tujuh Belas Tahun Pasutri Ini Tinggal dan Tidur di Emperan Ruko
Saat petugas Satpol PP membujuknya untuk di ajak naik kemobil ia lantas menangis, menolak untuk di bawa petugas.
Tak lama kemudian, petugas akhirnya mebawa Wati yang hanya diam bersama santi menuju mobil yang sudah menunggu di depan gang.
Saat tiba di Kantor Satpol PP Kota Jambi, Wati bercerita jika ia sudah beberapa kali terjaring razia gelandangan dan pengemis di kota Jambi.
Ia menolak disebut sebagai pengemis. Wati mengaku terpaksa tinggal di depan ruko milik H Sukur karna tak memiliki tempat tinggal.
"aslinya dulu saya dari sumatra barat, merantau kesini karna ndak punya keluarga. Ndak punya orang tua merantau lah ke jambi,"katanya.
Karna tak memiliki keahlian khusus setibanya di jambi sejak belasan tahun lalu ia akhirnya menganggur dan mulai tidur di depan ruko-ruko.
Hingga akhirnya bertemu dengan Beni yang juga hidup sebatang kara. Keduanya memutuskan menikah setelah benih cinta bersemi di hati keduanya.
Saat ini usia pernikahan keduanya sudah mencapai 17 tahun. Namun, selama ini pula keduanya hidup menumpang di depan ruko di kawasan pasar.
"kami sudah nikah 17 tahun. Tapi belum punya anak. Kami ndak punya rumah makanya numpang depan ruko orang,"katanya.
Selama ini kehidupan kedua pasangan suami istri ini terbilang jauh dari sejahtera. Santi tidak memiliki pekerjaan.
Sementara suaminya beni selama ini hanya bekerja serabutan demi membiayai hidupnya dan istri tercinta.
Bahkan terkadang dalam satu hari pasangan ini hanya makan sekali dalam sehari. Itu pun menunggu pemberian dari pemilik ruko.
"kadang cuma sekali, itu pun karna dikasi pak Rt,"katanya.
Wati mengaku cukup bahagia selama menjalani 17 tahun pernikahan dengan Beni. Meski tak punya tempat tinggal dan hanya menumpang tidur di emperan ruko di kawasan pasar.
Untuk mengisi hidup kedua pasangan suami istri ini, mereka mengangkat Santi sebagai anak angkat. Meski usianya sudah terbilang cukup tua.
"Karena kami merasa senasib, dia ndak punya orang tua dan tempat tinggal, makanya kami angkat jadi anak,"kata Wati.