Baladika Bali 'Peduli Kemanusiaan' Korban Longsor Kintamani
Bantuan pendidikan menjadi paling penting, terutama bagi anak-anak yang masih bersekolah dan anak-anak yang kabarnya ditinggal bapak-ibunya
"Kami cukup prihatin dan supaya keluarga tabah dalam menjalani musibah atas bencana ini," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Baladika Bali, Nyoman Gde Sudiantara menegaskan, saat ini yang sangat penting dalam pembangunan di Kintamani baik fisik maupun non fisik.
Fisik itu berupa rumah dan non pisik, misalnya pembangunan pendidikan anak korban bencana dan pembangunan mental supaya lepas dari trauma atas bencana.
"Langkah-langkah dan upaya itulah yang mulai harus dipikirkan oleh Pemerintah dan Aparat terkait. Kami hanya meringankan saja," jelasnya.
Melihat Songan sendiri, merupakan daerah yang rawan dengan kejadian longsor. Kejadiannya sudah berulang kali.
Curah hujan yang tinggi, tidak menutup kemungkinan bahwa akan terjadi longsor lagi meskipun tidak mengenai rumah warga.
Hanya saja, deteksi dini atas bencana, sebaiknya sudah dilakukan sejak saat ini. Sehingga jika terjadi longsor, tidak akan menimpa rumah warga atau pun lahan pertanian warga.
Informasi yang digali Baladika Bali, lanjut Pria yang akrab disapa Ponglik itu, bahwa rumah itu tepat berada di senderan jalan dan senderan itu seperti jebol.
Pemerintah mesti membuat tim dan mulai mesosialisasikan daerah mana yang boleh ditempati warga dan yang tidak dapat ditempati.
"Ya, kita pasti berdoa supaya tidak akan ada lagi bencana semacam ini. Hanya, kita juga mesti melakukan deteksi dini sebagai antisipasi menghindari (tanggap) bencana.
Jadi bukan kawasan rawan longsor yang ditempatin menjadi rumah warga untuk ke depannya," katanya. (ang)