Majelis Keselamatan Negeri Sabah Larang Kapal Pengangkut Ikan Asal Nunukan Masuk Wilayahnya
Majelis Keselamatan Negeri Sabah, Malaysia melarang masuknya kapal-kapal kayu pengangkut ikan asal Nunukan ke wilayah Sabah.
Petrus mengatakan, larangan yang seringkali diberlakukan otoritas Sabah untuk kapal-kapal asal Nunukan, isunya sudah seringkali diangkat dalam Forum Sosial Ekonomi Malaysia- Indonesia.
"Termasuk di Bali dan di Penang," ujarnya.
Dia mengatakan, keputusan Malaysia ini sangat janggal. Seharusnya masuknya kapal-kapal kayu pengangkut ikan bisa ditoleransi.
Apalagi perdagangan tradisional ini sudah berlangsung puluhan tahun dengan mempertimbangkan kondisi geografis Nunukan-Tawau yang begitu dekat.
Waktu tempuh kedua kawasan ini hanya dalam hitungan menit.
Pertimbangan lain, kata Petrus, jika Malaysia mensyaratkan pelayaran sesuai aturan internasional, seharusnya Malaysia berkoordinasi dengan Indonesia terlebih dahulu.
"Bukan langsung mengeluarkan larangan sepihak seperti yang terjadi saat ini," ujarnya.
Dia menjelaskan, jika mengacu pada pelayaran internasional, tentu tidak ada yang mau menjadi nakhoda kapal nelayan.
Dengan volume angkut kecil, gaji yang diberikan juga sangat kecil. Padahal untuk menjadi mualim harus melalui sekolah dengan biaya tidak murah.
Petrus berharap, Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie segera menyikapi persoalan yang terjadi saat ini.
"Mereka merekomendasikan agar Gubernur kita bertemu Ketua Menteri Sabah. Gubernur sudah tahu. Bupati sudah bersurat tetapi belum ada respon," kata Petrus.