Festival Tabut Merangsang Sektor Ekonomi Sekaligus Melestarikan Budaya Bengkulu
Seiring perkembangan, tradisi Tabut dikemas dalam berbagai kegiatan seni budaya juga Pasar Rakyat. Bahkan telah ditetapkan sebagai agenda tahunan.
"Tahun depan, gubernur akan memimpin langsung Festival Tabut," kata Ridwan Mukti.
Beberapa turis serta peneliti yang turut menyaksikan dan mengikuti prosesi dari awal menilai, tradisi Tabut merupakan tradisi unik.
Pasalnya, meski tradisi yang konon dibawa dan diperkenalkan oleh pendatang pada ratusan tahun yang lalu, hingga kini masih terus lestari.
Mereka juga terkesan dengan musik tabuh khas Bengkulu. Dol, alat musik mirip bedug yang irama percusifnya penuh semangat, bertalu-talu saat ditabuh.
"Saya melihat ini sangat unik, dan akultursi budaya sehingga begitu membumi di Bengkulu. Mereka juga sangat terbuka dengan kami dan juga media," kata Nelly Maharyati, mahasiswa yang lakukan penelitian untuk disertasinya.
Festival Tabut merupakan agenda yang dinanti-nantikan masyarakat. Merupakan kebanggaan bagi pelaku maupun komutitas seni mulai anak-anak hingga dewasa, bisa tampil di panggung budaya festival tahunan itu.
Ini juga sebagai wujud syukur masyarakat, dan perayaan tahun baru Islam/hijriyah di Bengkulu.