Begal Sadis Ini Terjerat Utang, Motor Curian Jadi Jaminan

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki

TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - M. Rusmanto alias Memet (23), warga Desa Samiroto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, duduk berselonjor kaki, di teras Mapolres Kudus, Jumat (17/6).

Saat hendak berdiri, seorang rekannya, Hadi Supriyono (30), warga Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kudus, sigap membantu.

Memet tak mampu berdiri sendiri, lantaran kakinya tertembus timah panas polisi. Komplotan begal sadis itu, berusaha melawan saat hendak diringkus petugas kepolisian, Minggu (12/6/2016) lalu.

Terkahir kali, keduanya berhasil merampas motor milik Honda Scoopy milik Ilahm Hilmi (21), warga Desa Pancur, Kecamatan Mayong, Jepara, Minggu (5/6) lalu.

Saat itu, korban sedang bercengkerama bersama tiga orang teman lainnya, di sekitar taman Oasis Djarum.

Kejadian bermula saat korban dan temannya sedang bercengkerama di lokasi kejadian.

Beberapa saat kemudian, dua pelaku datang dan meminta mereka mengumpulkan uang dan ponsel yang dibawa.

Lantaran merasa kurang nilai rampasan yang ada, Hadi kemudian membawa serta sepeda motor korban.

"Selanjutnya, sepeda motor itu saya jaminkan utang. Sebelumnya, saya punya utang Rp 2 juta kepada saudara, saya belum mampu bayar."

"Saya bilang ke saudara, selama saya belum bisa melunasi bawa saja sepeda motor ini," terang Hadi Supriyono.

Hadi mengaku, setiap beraksi mereka selalu membawa golok. Satu golok disarungkan, ia taruh di atas jok motor, kemudian ia duduki. Sementara saru golok lainnya diselipkan di pinggang Memet.

Kapolres Kudus, AKBP Andy Rifai, menerangkan komplotan ini tergolong sadis dan tak segan melukai korban jika melawan.

Menurut dia, saat aksi perampasan motor, korban sempat berusaha menghalangi.

"Pelaku selalu mengayun-ayunkan golok kepada korban. Kalau barang yang diminta tak dikasih, pelaku tak segan-segan membacok korban," kata Kapolres Kudus, AKBP Andy Rifai, saat gelar perkara di Mapolres setempat.