Polda Kalbar Rehabilitasi 38 Personel Terindikasi Pengguna Narkoba
Peserta upacara terdiri dari 38 orang personel terindikasi pengguna narkoba, dan didampingi pula sejumlah 53 orang mentor.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kapoldà Kalbar memimpin langsung upacara Pembukaan Program Rehabilitasi Personel Pengguna Narkoba "Back To Basic" Polda Kalbar di Mapolda Kalbar, Jl Jend Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (14/4/2016)
Selain Ketua Bhayangkari Polda Kalbar, upacara juga dihadiri seluruh pejabat utama, kapolres jajaran Polda Kalbar beserta anggota Bhayangkari.
Peserta upacara terdiri dari 38 orang personel terindikasi pengguna narkoba, dan didampingi pula sejumlah 53 orang mentor, psikolog, dokter serta alim ulama yang nantinya sebagai pendamping dan pembimbing para peserta.
Tak hanya itu, keluarga personel terindikasi pengguna narkoba juga hadir, baik istri, anak serta orang tua peserta, untuk memberikan dukungan.
Kepada para peserta upacara, Ketua Bhayangkari Polda Kalbar, Niken Sulistyanto menyampaikan rasa kecewanya akan adanya terindikasi sejumlah personel Polda Kalbar sebagai penyalahguna narkoba
"Karena, ada saudara-saudara di dalam keluarga besar kita, Polda kalbar, ada yang menggunakan narkoba," ujarnya.
Untuk itu, Niken mengajak para peserta program rehabilitasi, untuk menumbuhkan niat dan kemauannya, bertekad dapat menghilangkan kebiasaan buruk mengkonsumsi narkoba.
"Selain ada niat dan kemauan juga harus istiqomah. Serta menggelorakan sugesti anti dan benci narkoba, yang selalu diucapkan di dalam hati. Saya benci narkoba, narkoba membuat saya sengsara, narkoba membuat saya miskin, narkoba menghancurkan hidup saya," ajaknya.
Niken juga menekankan kepada keluarga peserta, agar tidak sekali-kali memberi obat-obatan terlarang atau narkoba kepada para suami.
"Namun justru harus membantu memberikan motivasi, agar suaminya mau kembali ke jati diri sebagai anggota Polri yang benar, dan jangan lupa berdoa kepada tuhan yang maha esa," kata Niken.
Sementara itu, Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Arief Sulistyanto, dalam arahannya menegaskan bahwa kegiatan ini diberikan, untuk membentuk kembali karakter polisi yang baik dan bermartabat.
Agar kembali ke jati diri sebagai anggota Polri.
"Kegiatan ini tidak ada niatan untuk mempermalukan keluarga, namun untuk memenuhi kemauan para keluarga dan pengguna untuk berubah menjadi masyarakat yang berguna dan kembali ke jati diri sebagai agt polri," ujarnya.
Lanjutnya, kegiatan rehabilitasi ini hanya diperuntukkan kepada anggota terindikasi pengguna.