Berkat Murid Madrasah Ini, Mengkudu Bisa jadi Baterai
Cara membuatnya pun mudah. Pertama, cangkang baterai bekas dibuka, kemudian bagian ujung kutub positifnya dipotong.
"Pernah pakai belimbing wuluh, markisa, mengkudu, terus jeruk. Ternyata lebih banyak mengkudu," ucapnya.
Baterai mengkudu karya siswa ini telah dicoba untuk mengerakkan jam dinding di sekolah.
Hasilnya, jam dinding dapat bertahan selama empat jam.
Kreativitas para siswa ini sudah barang tentu tak lepas dari bimbingan para guru yang mendampingi mereka.
Proses inovasi para siswa ini bermula dari pelajaran IPA yang kemudian diaplikasikan ke dalam aktivitas nyata mereka.
Salah satu guru pembimbing di MI Kalisidi, Maria Ulfa, mengatakan, tujuan pembelajaran inovasi ini adalah untuk merangsang kreativitas para siswa dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekelilingnya, baik dari alam maupun bahan-bahan yang sudah tidak terpakai.
"Supaya anak-anak lebih kreatif, lebih bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitar lingkungan. Kalau kita bisa bikin sendiri, kenapa harus beli?" kata Ulfa.
Kendati karya inovasi purwarupa siswa madrasah ini sudah berfungsi dengan baik, mereka bertekad akan terus menyempurnakannya sehingga baterai mengkudu ini bisa bertahan lebih lama lagi.
Terlebih lagi, bagi masyarakat Desa Kalsidi, baterai sangat vital untuk menghidupkan berbagai barang elektronik di tengah kondisi bahwa aliran listrik PLN sering padam.(Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)