Sabtu, 4 Oktober 2025

Ratusan Santri Hidup Terisolir dan Kesulitan Air Bersih Di Tengah Kekayaan Melimpah Kalimantan

Kondisi yang sungguh ironis di tengah kekayaan bumi Kalimantan yang melimpah. Hutan, perkebunan kelapa sawit, karet, merica dan tanah yang subur.

Penulis: Husein Sanusi

4. Bak penampungan air hujan

Bak untuk menampung air hujan yang akan digunakan warga Meranti, Kalbar, untuk air minum.

Masalah vital lainnya di Meranti menurut Ustadz Zain adalah ketersediaan air bersih untuk minum dan masak. Di Meranti memang membentang panjang sungai yang sumber airnya berasal dari hutan tapi air itu berwarna merah, hanya cocok buat mandi dan mencuci pakaian.

Air itu sangat tidak layak untuk diminum. Untuk air minum, penduduk Meranti masih mengandalkan air hujan yang ditadah di penampungan air. Dari penampungan air hujan itu lalu dimasak dan dijadikan minuman sehari-hari warga Meranti. "Kalau musim kemarau kami biasanya resah karena khawatir stok air minum habis," ujar Ustadz Zain.

Lalu bagaimana dengan peran pemerintah setempat? Ustadz Zein menjelaskan pejabat pemerintah setempat hanya mengunjungi Meranti saat musim kampanye Pilkada saja. "Setelah Pilkada sudah tak kelihatan lagi batang hidungnya," katanya.

Bahkan untuk membangun jalan setapak agar bisa dilalui motor, penduduk Meranti urunan per kepala satu sak semen. Akses jalanan darat di Meranti bahkan dibuka sendiri oleh warga hanya beberapa tahun ini, sebelumnya warga Meranti memanfaatkan jalur sungai dengan memakai perahu kayu untuk bisa tembus ke Kota Pontianak.

Halaman
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved