Selasa, 30 September 2025

Kisah Hidup Gadis Lumpuh yang Pingin Sekolah

Nursela (12) mungkin satu di antara anak di negri ini yang terlahir dalam kondisi kurang beruntung.

Editor: Sugiyarto
Tribun Jambi/Dedi Nurdin
Shela, gadis lumpuh yang senang dengar kata sekolah. Photo diambil saat tribun berkunjung kerumahnya selasa (3/11) di desa kota karang, kecamatan kumpeh ulu, kabupaten muaro Jambi. 

Ia berangkat sejak pukul 06.00 wib pagi setelah memberi makan Sela dan pulang selepas magrib.

Sementara Sela terpaksa di tinggal seorang diri di rumah dalam kondisi pintu rumah di kunci dari luar.

Itu pun upah yang diterimanya masih terkadang kurang.

Sehingga, sambil menunggu Mesia pulang sekolah ia terkadang menyambi jadi tukang cuci piring di rumah makan disekitar koni.

"Selama kerja saya terus kepikiran, anak saya di rumah kondisinya gimana. Adeknya saya dak berani tinggali senidiran. Kemarin sempat mau di kerjai orang tapi untung ketahuan," kata Ratna menitikan air mata.

"Kalau tidak kerja gimana saya menghidupi anak saya. Sela setiap hari terpaksa harus puasa, waktu pulang kerja saya baru bisa kasih makan".

"Sebelum berangkat saya gantungin kelambu dulu biar dia dak digigit nyamuk. Mau dititip ketetangga kami ndak enak,"kata Ratna membuat tribun terharu.

Seketika Sela juga ikut menangis melihat ibunya sedih. Ratna dengan cepat memeluk Sela dengan erat untuk menenangkannya.

"Sela gitu kalau lihat orang nangis dia ikut nangis. Makanya dak berani mukul adeknya kalau bandel didepan dia".

"Karna takut dia ikut sedih, dia dak boleh adeknya dinangisi, dia ikut nangis juga,"ujar Ratna.

Meski dengan kondisi ekonomi yang serba terbatas. Ratna tak ingin mengurangi kasih sayangnya pada kedua anaknya.

Meski dalam kondisi tak memungkinkan untuk bersekolah layaknya anak normal. Namun, Sela sangat senang bisa melihat adiknya sekolah.

Salah satu alasan saat akan ditinggal Sela biasanya diberitau bahwa ibunya hendak mengantar adiknya sekolah.

Kabar ini cukup membuat Sela senang dan tersenyum.

Saat di tanya apakah ia ingin sekolah, Sela yang masih sedih seketika senyum sambil melirik adiknya.

"Kakak nanti kalau sekokah pintar dari adek neh om,"kata Ratna.

Wajah Sela kembali tersenyum menatap Tribun kemudian melirik adiknya disampinya.

Saat ditanya soal keinginannya untuk mengobati sang anak, Ratna mengaku pasrah.

Ia hanya berharap suatu saat anaknya bisa beraktifitas seperti anak yang lain seusia Sela.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved