Antrean Truk di Tanjung Perak Semrawut, Terlalu Lama Mengantre Sayur sampai Membusuk
Antrean truk yang masuk ke Terminal Tanjung Perak Surabaya dikeluhkan. Tidak hanya lamanya antrean hingga puluhan truk menginap.
Berdalih parkir, para pemilik barang atau sopir ditarik biaya keamanan atau alasan kena bea charge.
"Antrean sampai menginap itu sudah biasa terjadi. Kami memang larang masuk terminal agar tak semrawut di dalam terminal," kata Humas Pelindo Cabang Tanjung Perak, Dani Rahmad Agustian, Selasa (25/8/2015).
Diakui bahwa pemilik barang dan operator kapal tak tejalin komunikasi langsung.
Begitu kapal sandar dan tiket tersedia, truk baru boleh masuk. Selama ini, pemilik barang hanya berpatokan pada jadwal keberangkatan kapal selama satu minggu.
Namun jadwal fixed-nya kapal keberangkatan baru diketahui sehari sebelum berangkat.
"Soal kapal berlabuh dan berangkat itu bergantung cuaca. Bisa jadi ini di luar kemampuan kita. Tapi saya yakin, pemilik barang sudah berhitung bahwa muatan sayur wajar membusuk," kata Dani.
Satu kapal Roro, misalnya, bisa memuat truk besar sekitar 70-80 unit. Sejumlah jurusan di antaranya menuju Balikpapan, Banjarmasin, Sampit, dan Kumai (kalimantan Tengah). Begitu sandar, kapal-kapal ini akan diserbu truk.
"Kalau ada petugas yang ngemel (pungli) alasan keamannan, tak jamin tak akan terjadi. Kalau ada karyawan atau petugas Pelindo, lebih baik kami pecat. Kami memasang 64 CCTV di seluruh titik Perak," tambah Dani.