Antrean Truk di Tanjung Perak Semrawut, Terlalu Lama Mengantre Sayur sampai Membusuk
Antrean truk yang masuk ke Terminal Tanjung Perak Surabaya dikeluhkan. Tidak hanya lamanya antrean hingga puluhan truk menginap.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Antrean truk yang masuk ke Terminal Tanjung Perak Surabaya dikeluhkan. Tidak hanya lamanya antrean hingga puluhan truk menginap.
Namun, antrean itu membuat kendaraan besar itu tumpah dan memenuhi jalan raya di Perak.
Para pemilik barang bahkan menahan kecewa lantaran tertundanya keberangkatan melalui Dermaga Perak hingga keesokan harinya.
Truk menginap di pinggir jalan. Padahal perjalanan ke Kalimantan bisa tiga hari.
"Kami membawa sayur untuk dibawa ke Kalimantan. Kalau menginap di pinggir jalan begini ya sayur busuk," kata Puryanto, salah satu sopir truk pengangkut sayur asal Blitar, Selasa (25/8/2015).
Pantauan Surya.co.id, Selasa sore (25/8/2015) banyak truk mengantre hingga memenuhi Jalan Perak.
Meski antre, mereka juga belum mendapat kepastian, kapal truk-truk itu bisa diangkut ke kapal.
Rata-rata, truk-truk pengangkut bahan pokok dan sayur itu akan dikirim ke Sulawesi dan Kalimantan.
Rozikin, sopir truk yang lain mengaku seringkali antrean dirasakan. Mulai pagi hingga malam bahkan sampai pagi lagi.
"Ini belum tentu, saya dapat tiket masuk kapal. Wong sampai sore ini belum ada pemberitahuan dari terminal," ucapnya.
Begitu lamanya mengantre, seluruh sopir dan pemilik barang memilih tidur di trotoar di sepanjang Jalan Perak.
Hampir 2 km sepanjang jalan menuju Terminal Tanjung Perak dipenuhi truk pengangkut barang.
Para sopir berharap ada semacam pemberitahuan kalau ada penundaan keberangkatan biar tidak menginap di jalan.
Para sopir dan pengirim barang serta ekpedisi sejauh ini hanya berangkat tanpa mengantongi informasi tiket dan keberangkatan kapal. Namun kondisi ini oleh PT Pelindo Cabang Perak dianggap wajar.
Belum lagi saat menginap, ancaman preman atau oknum yang biasanya meresahkan.
Berdalih parkir, para pemilik barang atau sopir ditarik biaya keamanan atau alasan kena bea charge.
"Antrean sampai menginap itu sudah biasa terjadi. Kami memang larang masuk terminal agar tak semrawut di dalam terminal," kata Humas Pelindo Cabang Tanjung Perak, Dani Rahmad Agustian, Selasa (25/8/2015).
Diakui bahwa pemilik barang dan operator kapal tak tejalin komunikasi langsung.
Begitu kapal sandar dan tiket tersedia, truk baru boleh masuk. Selama ini, pemilik barang hanya berpatokan pada jadwal keberangkatan kapal selama satu minggu.
Namun jadwal fixed-nya kapal keberangkatan baru diketahui sehari sebelum berangkat.
"Soal kapal berlabuh dan berangkat itu bergantung cuaca. Bisa jadi ini di luar kemampuan kita. Tapi saya yakin, pemilik barang sudah berhitung bahwa muatan sayur wajar membusuk," kata Dani.
Satu kapal Roro, misalnya, bisa memuat truk besar sekitar 70-80 unit. Sejumlah jurusan di antaranya menuju Balikpapan, Banjarmasin, Sampit, dan Kumai (kalimantan Tengah). Begitu sandar, kapal-kapal ini akan diserbu truk.
"Kalau ada petugas yang ngemel (pungli) alasan keamannan, tak jamin tak akan terjadi. Kalau ada karyawan atau petugas Pelindo, lebih baik kami pecat. Kami memasang 64 CCTV di seluruh titik Perak," tambah Dani.