Puskesmas Palangga Diteror Bom, Pasien Berhamburan.
Tiga pegawai puskesmas setempat menerima ancaman melalui SMS dari nomor yang sama menjadi pemicunya
"Tapi kita tidak bisa langsung menuduh. Kita akan dalami informasi ini," tambahnya.
Sementara informasi dari perawat lainnya, Abdullah, sempat melihat orang mencurigakan. Sebelum ada teror, ia melihat seorang pengunjung datang. Laki-laki. Dia parkir pas di depan pintu masuk. Mobilnya warna merah bata.
“Jadi saya minta maju karena menutupi jalan. Saya lihat sepertinya dia tidak sedang mau menjenguk. Tidak bisa saya pastikan juga karena tidak terlalu ku-perhatikan. Itu perkiraan saja kalau dihubungkan dengan adanya SMS teror bom," ujarnya. (won)