Puskesmas Palangga Diteror Bom, Pasien Berhamburan.
Tiga pegawai puskesmas setempat menerima ancaman melalui SMS dari nomor yang sama menjadi pemicunya
TRIBUNNEWS.COM, SUNGGUMINASA - Suasana Puskesmas Palangga, Kabupaten Gowa, tiba-tiba gaduh, Rabu (13/5). Tiga pegawai puskesmas setempat menerima ancaman melalui SMS dari nomor yang sama menjadi pemicunya.
Pesan dalam SMS itu menyampaikan bahwa bom akan meledak di Puskesmas Palangga dalam waktu satu jam ke depan.
"Saya pikir orang iseng. Saya SMS balik. Tanya siapa ini. Tapi tidak dibalas. Waktu saya telepon aktif, tapi setelah itu tidak-mi," kata Firman, salah seorang pegawai yang menerima SMS tersebut, kemarin.
Firman dan rekannya, Adriansyah, menerima SMS tersebut sekira pukul 08.31 wita. Sedangkan Nurmala mendapat SMS pukul 09.32 wita.
"Tapi kita masih belum kabari yang lain. Karena takut nanti pasien panik. Selang beberapa menit, kita juga sudah mulai resah. Akhirnya kabari yang lain," kata Nurmala yang ditemui di Puskesmas Pallangga.
Sontak sejumlah pasien yang rawat inap maupun yang baru saja tiba untuk berobat panik. Lalu sekejap berhamburan menjauh dari puskesmas. Pegawai lainnya langsung melaporkan teror itu ke Polsek Palangga.
Demi keselamatan pasien dan pegawai, Kepala Tata Usaha Puskesmas Pallangga, Muh Ashar Leo, akhirnya mengumumkan bahwa puskesmas harus dikosongkan. Semua pegawai dan pasien diminta pulang.
Termasuk seorang ibu yang baru saja melahirkan beberapa jam di puskesmas tersebut. Si ibu ini harus dievakuasi dari ruangannya ke RSUD Syekh Yusuf menggunakan taksi. Ia diantar perawat.
Si ibu yang baru saja melahirkan ini sempat syok begitu melihat beberapa petugas yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangannya.
Tak berapa lama, polisi dari Polsek Palangga dan Polres Gowa serta TNI dari Danramil setempat tiba. Lalu memeriksa setiap ruangan di gedung berlantai dua tersebut. Semua titik yang dicurigai diperiksa. Termasuk tower air yang disimpan di samping tembok lantai dua.
Tidak menemukan hasil, TNI dan polisi kemudian memasangkan police-line mengitari puskesmas. Lalu menyusul tiba tim Gegana Polda Sulsel. Tim ini sempat menemukan benda mencurigakan di dalam kantong plastik yang didapat di atas plafon. Namun setelah dicek ternyata berisi sebuah gelas plastik minuman kosong.
Penyisiran dilakukan kurang lebih dua jam. Hasilnya puskemas dinyatakan steril dari bom.
600 meter
Kapolres Gowa, AKBP Hery Marwanto yang ikut memantau penyisiran, mengatakan, motif dari pelaku belum diketahui.
"Setelah dilacak, nomor pelaku berjarak 600 meter dari puskesmas. Namun saat hendak dilacak kembali, lokasinya terputus. Karena nomornya sudah tidak aktif," katanya.
Hery menambahkan, beberapa minggu lalu, ada pasien yang marah-marah karena mendapat pelayanan kurang baik.
"Tapi kita tidak bisa langsung menuduh. Kita akan dalami informasi ini," tambahnya.
Sementara informasi dari perawat lainnya, Abdullah, sempat melihat orang mencurigakan. Sebelum ada teror, ia melihat seorang pengunjung datang. Laki-laki. Dia parkir pas di depan pintu masuk. Mobilnya warna merah bata.
“Jadi saya minta maju karena menutupi jalan. Saya lihat sepertinya dia tidak sedang mau menjenguk. Tidak bisa saya pastikan juga karena tidak terlalu ku-perhatikan. Itu perkiraan saja kalau dihubungkan dengan adanya SMS teror bom," ujarnya. (won)