Polisi Gadungan
Tukang Pijat Nyaru Polisi Murni Menipu
"Kalau sepatu, saya beli di pasar loak seharga Rp 5.000. Sepatu jelek dan sudah lecet-lecet, sampai rumah saya cat hitam," aku Kusnadi di Polrestabes

Dia menuturkan, jasa memberi informasi soal penculikan itu dipakai untuk meyakinkan sekolah-sekolah. Apalagi, saat mendatangi sekolah dan mengingatkan supaya guru dan anak-anak agar hati-hati soal penculikan, Kusandi memakai pakaian polisi.
Aksi yang dilakukan Kusandi sebagai polisi gadung akhirnya terbongkar, setelah Satreskrim Polrestabes Surabaya melakukan penangkapan terhadap pelaku di rumahnya Menaganti Gresik, Minggu (28/9/2014).
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono menjelaskan, pelaku ini memakai isu penculikan anak saat mendatangi sekolah-sekolah di Manukan. Saat memberi informasi dan menghimbau supaya hatai-hati, pelaku selalu memakai pakian polisi.
"Pelaku menyaru sebagai polisi dari Polrestabes Surabaya. Kepada sekolah, pelaku mengaku dari Sabhara engan panhkat Aiptu Bambang," cetus Sumaryono.
Perwira polisi menengah asal Surabaya ini meminta, supaya sekolah jangan percaya begitu saja jika memang ada oknum polisi yang datang dengan meminta jasa imbalan.
"Sekarang memang banyak berita isu penculikan, tapi tetap harus hati-hati jika ada yang mengaku polisi," ingat Sumaryono.
Perbuatan dari Kusnadi masuk katagori penipuan. Dia dijerat dua pasal, yakni 278 dan 228 KUHP soal penipuan.