Rukun Agawe Ngejazz, Pesan Perdamaian dari Godean
Saat aksi-aksi kekerasan dan radikalisme menghangat di Yogyakarta, sebuah pesan damai muncul dari Godean
Seperti tahun lalu, konser Ngayogjazz 2013 juga berlangsung di tengah guyuran hujan. Ngayogjazz benar-benar menjadi medan pembelajaran bagi pemusik jazz. Mereka yang biasa dimanjakan dengan fasilitas konser musik mewah, harus bermain di tengah derasnya hujan, dengan peralatan seadanya.
Ngayogjazz digelar dengan dana patungan dari berbagai sponsor. Meski dana terbatas, penyelenggara tetap berkomitmen menyuguhkan konser gratis bagi semua penikmat jazz.
Budayawan Gregorius Budi Subanar SJ menyebut Ngayogjazz sebagai fenomena perlawanan terhadap kemerosotan semangat yang tengah melanda negeri ini. ”Ngayogjazz memberi dan mengangkat suasana terhadap situasi karut-marut, menjadi alternatif untuk menggerakkan,” ujarnya.
Menurut dia, dalam Ngayogjazz terkandung suasana ”hajatan bersama” yang tak eksklusif di mana banyak pihak baik lokal, nasional, maupun internasional ikut terlibat. Dengan cara ini, berbagai aspek tersentuh, mulai dari politik, ekonomi, dan sosial tanpa perlu ada tempelan jargon-jargon ideologis yang sensasional atau bahkan komersial. (Aloysius B Kurniawan)