Sabtu, 4 Oktober 2025

Waspada Flu Singapore

Flu Singapore yang dalam dunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau dalam bahasa Indonesia

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Waspada Flu Singapore
TRIBUN JABAR/AGUNG YULIANTO
Siswa SD Satu Atap Magaluyu Kecamatan Cipatat harus menggunakan masker karena menyengatnya bau limbah di sekitar sekolah mereka, Selasa (19/10/2010).

TRIBUNNEWS.COM BANTUL, - Flu Singapore yang dalam dunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot, and  Mouth Disease (HFMD) atau dalam bahasa Indonesia disebut Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (PTKM) mulai menjangkiti balita di wilayah Kabupaten Bantul.

Setidaknya dalam kurun waktu sebulan terakhir diwilayah Bantul, ditemukan beberapa kasus flu yang dalam sebuah literatur tercatat sudah mewabah sejak tahun 1957 di Toronto, Kanada.

Salah satunya adalah Desi Andriani (29), warga Jambidan, Banguntapan, Bantul ini, baru saja buah hatinya, Senja yang berumur 9 bulan  terjangkit virus flu singapore, dan harus menjalani rawat inap selama tiga hari.

"Awalnya suhu badan panas antara 37-38. Terus selama Dua hari Senja ngga mau netek (ASI. Red), mimik dot juga ogah, seperti takut saat mau ngedot," ujar Desi ditemui di rumah sakit RC, Jambidan, Jumat (15/2/2013).

Ia pun tak sadar, lantaran mengira, demam biasa. Lantas hanya memberikan obat penurun panas, dan panas pun turun. Namun, memasuki hari ketiga, Senja, terlihat pucat pasi dan lemas, di tangan dan telapak kakinya muncul bintik berair cukup banyak.

"Setelah muncul bintik segera saya bawa ke rumah sakit, ternyata didiagnosa positif kena flu singapore. Kata dokter flu ini juga disertai dengan sariawan, itulah yang menyebabkan Senja enggan minum, mungkin karena perih," ungkapnya.

Penyakit serupa menimpa Kirana Ayu Mandasari (15 bulan), putri dari Frizki Yulianti Nurnisya (26), Humas Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini. "Ketularan di Day Care, soalnya anak teman juga kena sebelum Rara. Gejalanya panas, muncul bintik dan sariawan," ujarnnya.

Beruntung Rara tak menjalani rawat inap. Sebab, Frizki segera meminta anaknya tersebut minum yang banyak. "Kalau Rara kan sudah hampir 1,5 tahun, jadi sudah lumayan ngerti kalau dibujuk suruh minum yang banyak. Jadinya sembuh sendiri. Tapi sempat panik juga dengar nama penyakitnya," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Maya Sintowati menghimbau kepada semua warga Bantul, khususnya yang masih mempunyai balita agar berhati-hati dan senantiasa menjaga kebersihan untuk mengantisipasi penyebaran flu ini.

"Virus flu singapore memang bisa menyerang siapa saja. Bedanya kalau yang diserang dewasa, maka tingkat imunitasnya lebih baik dan virus yang kalah, sehingga efeknya tak seberapa," ujarnya.

Lanjutnya, sebenarnya penyakit ini seperti flu biasa, hanya saja jenis virusnya yang membedakan.  "Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam  musim panas. Kerap terjadi  pada kelompok masyarakat yang padat dan menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun. Orang dewasa umumnya  lebih kebal," ungkapnya.

Sedangkan menurut beberapa sumber, istilah Flu Singapore sendiri muncul karena saat itu terjadi  ledakan kasus dan kematian akibat penyakit ini di negara  Singapura.(yud)

Baca  Juga  :

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved