Senin, 6 Oktober 2025

Awas! Ancaman di Jam Sibuk Juanda

Keselamatan penerbangan di Bandara Juanda, Surabaya, bisa jadi masalah karena terjadi overload beban

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Awas! Ancaman di Jam Sibuk Juanda
Net
Menara ATC

Karena membutuhkan konsentrasi dengan tingkat ekstrem, seorang ATC bekerja dengan durasi kerja yang lebih singkat dari profesi lain. Di Juanda misalnya, pola kerja ATC terbagi dalam tiga shift. Shift pertama bekerja pukul 07.00 – 13.00 WIB, lalu 13.00 – 19.00 WIB, dan 19.00 – 07.00 WIB (shift malam lebih panjang karena sepinya lalu lintas udara).

Dalam satu shift, ada lima ATC yang ditempatkan di menara pandang, atau aerodome control tower. Kelima ATC ini bekerja bergantian. Satu ATC yang didampingi oleh ATC lain yang bertindak sebagai asisten (planner) bekerja selama satu jam. Setelah satu jam, kedua petugas ini mendapat jatah istirahat selama 45 menit, sementara dua petugas lain menggantikannya. Itu artinya, rata-rata ATC Juanda (kecuali shift malam), punya waktu kerja efektif selama tiga atau empat jam setiap harinya.

Namun, di beberapa bandara dengan lalu lintas padat seperti Juanda, bekerja tiga jam sehari, sudah cukup berat bagi seorang ATC. Itu akibat kepadatan lalu lintas udara yang tinggi di bandara Juanda.

Sebagai catatan, jumlah penumpang pesawat terbang di Indonesia naik 17 persen setiap tahun sehingga jumlah pesawat di semua bandara, termasuk Juanda, juga meningkat.

Berdasar data 2010, rute penerbangan Jakarta-Surabaya merupakan rute terpadat kelima di dunia (780 penerbangan/minggu) setelah rute Congonhas-Sao Paulo (Brasil), Melbourne-Sidney (Australia), Jeju-Seoul (Korea Selatan), dan Mumbai-New Delhi (India).

Data ini sekaligus menunjukkan bahwa rute Jakarta-Surabaya adalah rute terpadat keempat di Asia Pasifik dan terpadat di ASEAN. Rute penerbangan tersebut akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Berbagai tantangan para ATC itu belum termasuk bila mimpi buruk bernama radar mati, tiba-tiba datang seperti terjadi pada Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu. Dalam kondisi darurat ini, seorang ATC mutlak hafal di luar kepala, setiap posisi penerbangan terakhir yang ada di radar. Jadi, mereka mesti menuntun pesawat dengan radar imajiner, alias radar yang mereka bayangkan dalam pikiran sendiri.

General Manager PT Angkasa Pura I Juanda, Trikora Harjo, mengakui bila aktivitas penerbangan di bandara Juanda sangat padat. Ia membenarkan informasi bahwa rute penerbangan Surabaya – Jakarta, merupakan salah satu yang terpadat di dunia.

Meski demikian, Trikora menjamin bahwa semua masih dalam kendali dan batas wajar. Ia memastikan keberadaan personel ATC di Juanda masih bisa mengatasi padatnya rute penerbangan. “Kita (Juanda) memang sudah padat, tapi masih bisa kita kendalikan dengan baik,” ujar Trikora.

Lebih detil terkait ATC dan kesejahteraan personelnya, pihak bandara Juanda enggan memberikan keterangan. Mereka menyebut itu adalah kewenangan pejabat di pusat.

Kurang 1.500

Sebelumnya Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengakui Indonesia kekurangan pegawai navigasi penerbangan, termasuk di bandara Juanda.

"Saat ini jumlah pegawai ATC hanya 1.000 petugas. Kami masih butuh 800 orang lagi," kata Mangindaan di acara pengangkatan direksi Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Perum Navigasi bulan lalu.

Kondisi ini dibenarkan oleh Ichwanul Idrus, Direktur Utama Perum Navigasi. Bahkan hasil hitungan dari Ichwanul, kekurangan tenaga navigasi di Indonesia mencapai 1.500 orang atau lebih banyak dari proyeksi Menteri Perhubungan.

"Catatan saya saat jadi Direktur Navigasi, pada Maret 2012 lalu, kebutuhan petugas ATC sebanyak 555 orang, petugas komunikasi penerbangan kurang 435 orang, petugas penerangan aeronautika kurang 250 orang, dan teknisi radio radar masih butuh 400 orang," papar Ichwanul.

Meski begitu, Ichwanul belum bisa menghitung berapa jumlah pegawai yang akan bekerja di Perum LPPNPI nantinya. "Belum kami hitung," jelas Ichwanul.(Surya/ab/idl/ono)

Baca juga;


Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved