Sabtu, 4 Oktober 2025

Kantor PDIP

Massa PDIP Geruduk Kantor DPD Surabaya, Sarat Kepentingan

"Jadi, mereka yang demo bukan karena landasan organisasi, tapi karena faktor pribadi per pribadi," tegasnya, Kamis (7/2).

zoom-inlihat foto Massa PDIP Geruduk Kantor DPD Surabaya, Sarat Kepentingan
Surya/mujib anwar
Ratusan massa PDPI datani kantor PDI di SUrabaya menuntut Sirmadji turun

Laporan dari Mujib Anwar/ st36 wartawan surya
 

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - PDI Perjuangan (PDIP) Jatim memanas. Ratusan massa kader partai Banteng Moncong Putih itu menggeruduk kantor DPD PDIP Jatim, Jalan Kendangsari Surabaya, Kamis (7/2).

Mereka datang dari berbagai daerah di Jatim. Massa dipimpin Ketua DPC PDIP Surabaya Wisnu Sakti Buana itu menuntut Ketua DPD PDIP Jatim Sirmadji Tjondro Pragolo dan kawan-kawan mundur dari jabatannya.

Menyikapi unjuk rasa tersebut, Ketua DPD PDIP Jatim Sirmadji Tjondro Pragolo dan Sekretaris DPD Kusnadi bungkam. Dikonfirmasi Surya (tribunnews group) soal tuntutan mundur, keduanya tak mengangkat telepon. Konfirmasi lewat pesan pendek juga tidak dibalas.

Namun suara datang dari Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Suhandoyo. Menurut dia, yang menggelar aksi adalah mereka yang kecewa karena kepentingan pribadinya tak terpenuhi.

"Jadi, mereka yang demo bukan karena landasan organisasi, tapi karena faktor pribadi per pribadi," tegasnya, Kamis (7/2/2013).

Dikatakan politisi asal Lamongan ini, yang berhak mengevalusi kinerja DPD adalah Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Sehingga pihaknya hanya akan tunduk jika ada keputusan resmi DPP.

"Makanya kami juga bingung, apa sebenarnya yang mereka soal. Kami mempertanyakan apakah mereka benar-benar orang PDIP," tegas Suhandoyo.

Jika orang PDIP, kata Suhandoyo, dirinya yakin sikap dan tindakannya tidak seperti massa yang menggeruduk DPD.

"PDIP pakai azas musyawarah mufakat untuk menyelesaikan masalah," sergahnya.

Untuk itu, jika massa terbukti bukan mewakili institusi, maka pihaknya mendesak DPD dan DPP memprosesnya.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim Ali Mudji minta DPP PDIP segera turun tangan.

“Ini jangan sampai dibiarkan berlarut-larut. DPP harus cepat memanggil dan mempertemukan semua pihak terkait untuk mencari solusi terbaik. PDIP harus secepatnya konsolidasi, karena Pemilihan Gubernur Jatim sudah di depan mata,” ujarnya.

Informasi dihimpun menyebutkan, munculnya gejolak di internal PDIP Jatim terjadi sejak dua bulan lalu. Sejumlah DPC, seperti Surabaya, Kota Malang, Kota Probolinggo, dan Ngawi terang-terangan mengkritik kepemimpinan Sirmadji. Forum DPC juga menulis surat ke DPP.

Berdasar surat protes itu, 4 Februari lalu DPP memanggil pimpinan DPC se-Jatim dan DPD. Rapat dipimpin Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo didampingi beberapa Ketua DPP.

Namun DPP bukannya menyelesaikan dengan memberikan solusi, dua hari setelah pertemuan atau 6 Februari 2013, DPP malah menerbitkan surat instruksi ditandatangani Sekjen Tjahjo Kumolo. Isinya, melarang massa dan kader PDIP menggelar unjuk rasa untuk menyelesaikan sebuah permasalahan.

Ali Mudji yang juga Wakil Ketua DPD PDIP Jatim ini membenarkan adanya surat kritik terhadap DPD yang disampaikan DPC ke DPP. Dia juga membenarkan adanya pertemuan dengan DPP dengan pimpinan DPC dan DPD.

”Makanya kita minta DPP segera menyelesaikan masalah ini agar tidak berlarut-larut. Apalagi saya dengar, sore tadi DPP menggelar rapat,” imbuh politisi asal Tuban ini.

Hingga pukul 18.30 WIB, satgas PDIP masih berjaga di semua titik area kantor DPD PDIP Jatim. Jumlahnya sekitar 60 orang. Sedangkan aparat kepolisian ditarik ke markasnya.

Sementara itu, aksi di DPD PDIP Jatim berimbas di Lamongan. Sekitar 150 orang mengatasnamakan warga PDIP dan juga Pedagang Pasar Tradisional Babat Bersatu (PPTBB) mendatangi kantor DPC PDIP Lamongan di Jalan Kusuma Bangsa Gg Kertanegara, Kamis sore. Mereka meminta Ketua DPC PDIP Saim mundur.

Katua PAC Sambeng, Samsuri mewakili massa menyatakan Saim diminta bertanggungjawab terkait adanya massa PDIP berunjuk rasa ke Surabaya. "Karena sudah ada larangan dari DPP agar massa di daerah tidak turut serta ikut persoalan di DPD PDIP Jatim," tegas Samsuri.

Massa juga minta Ketua DPC PDIP Saim ikut bertanggungjawab menarik massa yang ikut demo ke Surabaya. "Jika tidak ditarik mundur, maka Saim yang harus turun," katanya.

Satu jam kemudian, Saim menemui massa.

"Saya sudah menjaga Lamongan sejak tadi pagi agar jangan ada massa ikut demo ke Surabaya," jawabnya.

Namun jawaban itu tak bisa diterima dan Saim kembali masuk Kantor DPC dan tak kembali lagi menemui massa. Massa membubarkan diri sembari sebagian di antara mereka menyegel kantor.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved