Sabtu, 4 Oktober 2025

AMCDRR 2012

Tiga Jam Menangani Lebih dari 150 Korban Luka

Setidaknya itulah yang dirasakan Ahmaf Husein, development and communication senior manager pada federasi tersebut.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Tiga Jam Menangani Lebih dari 150 Korban Luka
Menjadi garda depan pada saat bencana alam maupun kecelakaan merupakan tugas utama dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, tidak terbatas waktu maupun keadaan. Setidaknya itulah yang dirasakan Ahmaf Husein, development and communication senior manager pada federasi tersebut.

TRIBUNNEWS.COM  BANTUL,  - Menjadi garda depan pada saat bencana alam maupun kecelakaan merupakan tugas utama dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, tidak terbatas waktu maupun keadaan. Setidaknya itulah yang dirasakan Ahmaf Husein, development and communication senior manager pada federasi tersebut.

Ditanya soal pengalaman paling mengharukan yang pernah ia alami sebagai praktisioner penyelamatan, ia menjawab Gempa di Padang pada 30 September 2009 merupakan satu diantara sekian banyak operasi penyelematan yang menantang.

"Sebenarnya gempa di Padang tahun 2009 silam itu bukalah gempa yang massif. Tidak ada korban jiwa, namun terdapat ratusan korban luka-luka serta jumlah kerusakan rumah penduduk mencapai 40% dari total rumah", ujar Husein, ketika ditemui Rabu (24/10/2012) siang.

Pada saat terjadinya bencana, Husein yang pada kala itu menjadi "koordinator dafakan" turun langsung ke lokasi membawa helikopter berisi bantuan obat. Medan sangat sulit terjangkau oleh kendaraan darat. "Tidak mungkin truk bisa mengakses lokasi", jelasnya.

Kemudian, pesawat itu mendarat di titik yang sama sekali belum terjamah bantuan, yaitu Padang Pariaman. Disitu sudah ada lebih dari ratusan korban yang mengungsi selama 3 hari namun belum mendapatkan pertolongan karena akses amat sangat sulit. Bahkan, ada seorang nenek usia 70 tahun yang mengaku sesak nafas setelah tertimpa runtuhan tembok. Setelah diperiksa, ternyata tulang rusuk nenek itu patah!

"Pada hari itu, dalam 3 jam tim mengobati lebih dari 150 korban luka akibat gempa tersebut", kenang pria yang sebelum berkecimpung dalam dunia aid juga pernah selama 10 tahun menjadi wartawan.

"Menolong korban bencana maupun kecelakaan merupakan kewajiban kami sehari-hari. Dan yang paling penting adalah integrasi dari semua pihak," ujarnya. (MG4-Dewinta)

Baca  Juga :

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved