Anak Masih Ingusan Diperkosa di Kebun Sawit
Bagai disambar petir di siang hari, hal itulah dirasakan oleh Si (33) warga Sidomulyo Barat, Tampan, Selasa (23/10/2012).
TRIBUNNEWS.COM,PEKANBARU - Bagai disambar petir di siang hari, hal itulah dirasakan oleh Si (33) warga Sidomulyo Barat, Tampan, Selasa (23/10/2012). Sekitar pukul 07.00 saat mendengar pengakuan anak gadisnya Rh (10) telah diperkosa atau dicabuli oleh orang tak dikenal di Jalan Teratai, Sidomulyo Barat, Tampan, Pekanbaru, Riau.
Pengakuan Rh muncul dari mulutnya setelah didesak oleh Si, Selasa pagi, lantaran melihat anak gadisnya itu menangis. Tak terima atas kejadian itu Si bergegas melapor ke kantor polisi dengan tujuan agar pelakunya segera ditangkap.
Menurut penuturan Si dalam laporannya, Selasa (23/10/2012) sekitar pukul 07.00 ia merasa curiga melihat anak gadisnya menangis, dan itu tidak seperti biasanya. Untuk mengetahui apa penyebabnya, Si menanyakan mengapa anaknya menangis. Mendapat pertanyaan dari Bapaknya, Rh menceritakan apa yang telah menimpanya.
Saat itu Senin (22/10/2012) malam sekitar pukul 20.30 Rh pergi membeli tahu ke warung, saat ingin pulang kerumah setelah membeli tahu di warung dalam perjalanan Rh bertemu dengan seorang laki-laki yang tidak dikenalnya dengan sepeda motor.
Lalu laki-laki itu minta ditunjukan alamat oleh korban. Karena masih polos dan lugu Rh memberitahukan alamat yang dicari pelaku.
Merasa memiliki kesempatan, kemudian pelaku meminta Rh untuk menunjukannya dan Rh mau mengikuti ajakan pelaku. Selanjutnya pelaku membawa korban ke kebun sawit dan di kebun sawit itu pelaku mengancam korban agar mau melayani nafsu bejatnya.
Merasa terancam dan ketakutan korban tidak berani melawan dan pasrah disetubuhi oleh pelaku. Mendapat cerita itu korban mengecek dan ternyata celana dalam anaknya ada bekas noda darah.
Tidak terima korban melapor ke Polresta Pekanbaru dan petugas mengambil keterangan Si. Lalu dibuat laporan dengan nomor LP/1264/X/2012 tanggal 23 Oktober 2012 .
Saat dikonfirmasikan terkait laporan itu ke Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru AKP Arief Fajar melalui Wakasat Reskrim AKP BE Banjarnahor, Rabu (24/10/2012) membenarkan laporan tersebut masuk kepihaknya.
"Laporan tersebut masih dalam penyelidikan kita dan saat ini pelapor sudah kita periksa untuk dimintai keterangan," ujar Banjarnahor.