Pipa Minyak Pertamina Meledak
Pangdam II Sriwijaya Geram Pencurian Minyak Marak
Pangdam II Sriwijaya Mayor Jenderal Nugroho Widyotomo dibuat geregetan dengan kejadian itu.
Dikatakannya, pemilik pabrik beralibi mengolah minyak yang diambil dari sumur-sumur minyak tua yang tidak lagi diurus oleh perusahaan. Jumlah sumur tua di Muba memang cukup banyak, yakni 675 sumur.
"Ini hanya modus (minyak dari sumur tua). Cover saja. Bisa jadi minyak curian yang lebih banyak diolah di sini. Katanya ada upaya (mengusut). Tapi hanya pura-pura," katanya.
Pangdam yang juga sudah berkunjung ke Jambi ini mengatakan, mestinya kasus ini diusut tuntas. Pasalnya kasus ini terjadi di depan mata petugas, baik polri maupun TNI.
Pembiaran atas hal seperti ini, dikatakannya, seharusnya tak terjadi. Dikatakan Pangdam, pengusutan tidak bisa setengah-setengah. Penindakan juga harus menyentuh hingga ke penampung besar dari minyak-minyak curian tersebut. Apalagi Pertamina diketahui mengalami kerugian hingga miliaran rupiah per bulan akibat pencurian minyak mentah.
"Saya datang ke sini karena ini (minyak) adalah aset nasional. Harus diselamatkan," ujarnya lagi.
Menurutnya, kebakaran yang menelan korban jiwa ini seharusnya menjadi pelajaran penting. Apalagi pencurian seperti ini sudah turun temurun di wilayah Muba sehingga terkesan ada pembiaran dari pihak berwajib.
Kapolres Muba AKBP Toto juga mengakui angka pencurian minyak mentah di wilayah hukum Pores Muba sangat tinggi. Ia juga mengakui, jika pabrik minyak di tengah kebun karet seperti ini jumlahnya sangat banyak.
"Di sekitar sini saja bisa lebih dari 50. Ini yang kecil. Di sana (menunjuk ke sepanjang jalan), masih banyak lagi," sebutnya.
Kapolres mengatakan, bahkan sudah ada koperasi yang khusus mengurus penyulingan minyak ini. Pabrik tersebut juga sudah mendapat rekomendasi dari Pemkab Muba untuk mengurus izin ke Dirjen Migas.
Menurut Kapolres dari pengakuan pelaku, minyak diambil dari sumur tua hanya modus. Pada kenyataannya, tidak sedikit minyak curian yang diolah.
Pengakuan yang hampir senada disebutkan Beni Hernedi, Wabup Muba. Beni mengakui sudah ada Koperasi bernama Salam Desa, yang mengelola penyulingan minyak ini. Namun ia membantah jika pihaknya sudah memberi izin, karena yang diberikan pemkab hanya sebatas rekomendasi.
"Izin itu bukan wewenang kita. Pemkab hanya berikan rekomendasi untuk koperasi sebagai syarat mengurus izin ke Dirjen Migas," ujarnya.
Beni juga mengatakan, aktivitas penyulingan minyak di tengah kebun ini bukan lah hal baru. Melainkan sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Wabup yang juga mengaku lahir dari daerah ini, mengatakan sudah melihat pengolahan minyak itu sejak ia masih kecil.
Seorang pekerja Pertamina yang tidak bersedia menyebut nama mengatakan angka pencurian minyak mentah memang luar biasa tingginya. Terutama di ruas pipa yang membentang dari Tempino - Sungai Lilin. Dari pipa yang membentang sepanjang sekitar 170 km ini, 68 ribu barel minyak mentah raib setiap bulannya.
"Kalau dihitung, mungkin setiap 50 meter sudah ada kebocoran yang diakibatkan pencurian. Kerugian ya sekitar Rp 8 miliar per bulan," ujarnya. (lis)
Baca Juga :
- Polres Cirebon Luncurkan Polisi Siswa 13 menit lalu
- Dua Gadis Ini Bisa Main Joker hingga Larut Malam 19 menit lalu
- Polisi Tembak Dua Anggota Komplotan Pencuri Mobil 25 menit l