Puncak Sail Morotai, 100 Penyelam Menari di Bawah Laut
Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dijadwalkan membuka Sail Morotai 2012, Sabtu (15/9/2012) hari ini.
Sebelum terbang dari Morotai ke Manado pukul 14.30, SBY akan beristirahat dan santap siang di Bandara Leo Wattimena. Pemerintah Kabupaten Morotai pun sudah membangunkan gedung khusus untuk SBY di Bandara tersebut. SBY dijadwalkan akan bermalam di Manado.
Dalam peninjauan museum presiden didampingi tiga duta besar (dubes) negara sahabat, Scot Marciel (Dubes Amerika Serikat), Koichiro Gemba (Dubes Jepang) dan Greg Moriarty (Dubes Australia).
Bagi Greg Moriarty, festival Morotai ini penting. Sebagai anak pejuang dari tentara sekutu, di perang dunia II, dia sempat mengunjungi makam tentara sekutu di Pulau Morotai, Maluku Utara, awal April 2012 lalu.
Namun, dia sedih lantaran tidak menemukan pusara bertuliskan nama ayahnya. "Ayah saya juga seorang pejuang sekutu," tutur Greg saat berziarah ke makam tentara sekutu di Desa Juanga, Morotai Selatan.
Di lokasi itu terdapat 21 makam tentara sekutu. Hanya beberapa pusara yang masih tampak bertuliskan nama. Satu per satu pusara itu disambangi.
Sayang, Greg tidak menemukan nama ayahnya. Dia sendiri tidak menyebutkan siapa nama ayahnya.
"Tidak ada namanya (ayahnya). Yang ini orang Belanda," tuturnya sembari menunjukkan sebuah pusara. Dia lantas menabur bunga di salah satu pusara sembari berdoa.
Kepada wartawan, Greg mengatakan bakal menceritakan apa yang ditemukannya di Morotai kepada ibu kandungnya di Australia.
"Kalau saya pulang ke Australia, saya akan ceritakan kepada ibu saya. Di sini (Morotai) banyak makam tentara sekutu. Karena ayah saya juga seorang tentara sekutu," tandasnya.