Minggu, 5 Oktober 2025

Puncak Sail Morotai, 100 Penyelam Menari di Bawah Laut

Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dijadwalkan membuka Sail Morotai 2012, Sabtu (15/9/2012) hari ini.

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Puncak Sail Morotai, 100 Penyelam Menari di Bawah Laut
net
Peserta kapal layar Sail Morotai 2012

Laporan Wartawan Tribun Timur, M Ilham Arsyam

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dijadwalkan membuka Sail Morotai 2012, Sabtu (15/9/2012) hari ini.

Dari jadwal yang diterima Tribun, SBY akan didampingi Ny Ani Yudhoyono, sejumlah menteri, unsur muspida Maluku Utara, yang akan mengikuti rangkaian acara pembukaan berdurasi 6,5 jam.

Rundown acara resmi dimulai pukul 08.00 hingga 14.30 WIT. Acara presiden akan mengisi sejumlah acara yang padat.

Gladi bersih menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut sudah digelar hari ini, Jumat (14/9/2012).

Sail Morotai digelar 11-15 September di Pulau Morotai, Maluku Utara. Acara ini akan dimeriahkan aneka kegiatan. Ada penampilan tarian Soya-Soya di bawah laut, sebagai puncak acara, Sabtu (15/9/2012) hari ini.

Sebanyak 100 penyelam dari Persatuan Olahraga Selam Indonesia (POSI) Malut akan membawakan Tari Soya-Soya tersebut di bawah laut, bersamaan dengan penampilan seribu penari di daratan.

Selain itu, juga ada aksi terjun payung, penembakan roket ke udara dan parade 100 kapal layar dari berbagai negara.

Sail Morotai akan dihadiri sedikitnya 5.000 tamu dan undangan, termasuk di antaranya adalah 100 veteran Perang Dunia II dari Amerika Serikat, Australia, dan Jepang yang pernah bertugas di Pulau Morotai saat daerah itu menjadi pangkalan sekutu pada Perang Dunia ke-II.

Pengamanan di lokasi puncak acara di Lapangan Merdeka, Juanga Morotai terus diperketat. Tetamu VIP, para sponsor mulai berdatangan. Pengunjung yang boleh melintas di area ini adalah mereka yang memegang tanda pengenal khusus Sail Morotai 2012. Tag name ini berwarna merah.

Pengamanan di jalan-jalan kota Daruba Ibu Kota Kabupaten Morotai diperketat. Petugas pengamanan yang terdiri dari polisi dan TNI melakukan penjagaan ketat di jalan dari Bandara Leo Wattimena hingga Juanga.

Presiden SBY serta tamu VVIP akan tiba di Bandara Leo Wattimena Morotai Sabtu pagi pukul 08.00 WIT setelah menempuh setengah jam perjalanan dari Ibu Kota Maluku Utara, Ternate.

Di Juanga, SBY akan disambut dengan Musik lokal dan US Navi 7th Fleed Band serta Tarian Kolosal Soya-soya. Selain itu kegiatan puncak ini juga diwarnai dengan Karnaval Budaya se-Maluku Utara, defile Pemuda Nusantara Bahari, demo terjun payung AU, Sailling Pass kapal layar peserta Yacht Rally dan kapal-kapal perang mancanegara.

Peresmian Sail Morotai 2012 ditandai dengan pemukulan Tifa oleh Presiden. Peresemian Sail Morotai ini rencananya akan disiarkan langsung sejumlah TV nasional seperti TVRI, TVOne dan Metro TV.

SBY juga dijadwalkan meresmikan Rumah Pintar serta menandatangani prasasti Monumen Tri Komando Rakyat (Trikora). SBY juga akan meninjau Museum perang dunia II.

Sebelum terbang dari Morotai ke Manado pukul 14.30, SBY akan beristirahat dan santap siang di Bandara Leo Wattimena. Pemerintah Kabupaten Morotai pun sudah membangunkan gedung khusus untuk SBY di Bandara tersebut. SBY dijadwalkan akan bermalam di Manado.

Dalam peninjauan museum presiden didampingi tiga duta besar (dubes) negara sahabat, Scot Marciel (Dubes Amerika Serikat), Koichiro Gemba (Dubes Jepang) dan Greg Moriarty (Dubes Australia).

Bagi Greg Moriarty, festival Morotai ini penting. Sebagai anak pejuang dari tentara sekutu, di perang dunia II, dia sempat mengunjungi makam tentara sekutu di Pulau Morotai, Maluku Utara, awal April 2012 lalu.

Namun, dia sedih lantaran tidak menemukan pusara bertuliskan nama ayahnya. "Ayah saya juga seorang pejuang sekutu," tutur Greg saat berziarah ke makam tentara sekutu di Desa Juanga, Morotai Selatan.

Di lokasi itu terdapat 21 makam tentara sekutu. Hanya beberapa pusara yang masih tampak bertuliskan nama. Satu per satu pusara itu disambangi.

Sayang, Greg tidak menemukan nama ayahnya. Dia sendiri tidak menyebutkan siapa nama ayahnya.

"Tidak ada namanya (ayahnya). Yang ini orang Belanda," tuturnya sembari menunjukkan sebuah pusara. Dia lantas menabur bunga di salah satu pusara sembari berdoa.

Kepada wartawan, Greg mengatakan bakal menceritakan apa yang ditemukannya di Morotai kepada ibu kandungnya di Australia.

"Kalau saya pulang ke Australia, saya akan ceritakan kepada ibu saya. Di sini (Morotai) banyak makam tentara sekutu. Karena ayah saya juga seorang tentara sekutu," tandasnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved