Investor Disarankan Bertransaksi
Penguatan IHSG kemarin gagal berlanjut menyusul tekanan jual atas saham-saham Grup Bakrie yang berimbas pada sektor pertambangan
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Steven Greatness
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Penguatan IHSG kemarin gagal berlanjut menyusul tekanan jual atas saham-saham Grup Bakrie yang berimbas pada sektor pertambangan dan perkebunan. IHSG sepanjang perdagangan bergerak dalam rentang sempit 29 poin, ditutup di 4.105,253 turun 12,695 poin.
"Nilai transaksi di pasar Reguler tidak sampai Rp 3 triliun, mengindikasikan pelaku pasar lebih memilih wait and see menanti perkembangan pasar global yang lebih kondusif," kata Branch Manager First Asia Capital Pontianak, Yangpi kepada Tribun Pontianak (Tribun Network), Rabu (5/9/2012).
Ia memaparkan, tadi malam bursa AS ditutup di teritori negatif menyusul memburuknya sejumlah data ekonomi AS yang keluar. Indeks DJIA dan S&P masing-masing turun 0,42 persen dan 0,12 persen ditutup di 13035,94 dan 1404,94.
Indeks manufaktur ISM Agustus di AS kembali mengalami kontraksi turun di 49,6 dari bulan sebelumnya 49,8. Ini merupakan penurunan berturut-turut dalam tiga bulan terakhir dan angka terendah sejak Juli 2009. Belanja konstruksi di AS Juli lalu juga turun 0,9 persen dari perkiraan awal naik 0,4 persen.
Sementara sejumlah indeks saham utama di zona Euro juga ditutup di teritori negatif, melemah lebih dari 1 persen. Pasar bereaksi negatif diturunkannya outlook utang zona Euro oleh Moody’s menjadi negatif.
"Kembali memburuknya iklim pasar saham global akan berimbas pada perdagangan hari ini. IHSG akan kembali bergerak di teritori negatif dalam rentang konsolidasi," tuturnya.
Yangpi menyarankan pelaku pasar melakukan pembelian disaat terjadi koreksi pasar pada beberapa saham unggulan terutama yang bergerak di sektor perbankan, perdagangan ritel, telekomunikasi, semen, dan infrastruktur.
"IHSG akan bergerak dengan support di 4090 dan resisten di 4140," ujarnya.
Baca Juga: