Tak Kebagian Stan, Pedagang Datangi Ruangan Walikota
Kami berharap segera ada kejelasan bagi pedagang yang belum mengikuti undian, dapat stan
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Puluhan pedagang lama Pasar Turi yang belum mendapat jatah stan di Pasar Turi baru, nglurug ke Balai Kota Surabaya, Senin (23/7/2012) siang.
Pedagang yang ketiban masalah sejak terbakarnya pasar turi lama pada lima tahun silam ini berharap bisa bertemu Walikota Surabaya, Tri Rismaharini untuk menyampaikan uneg-uneg mereka.
Wakil Ketua Tim Pemulihan Paska Kebakaran (TPPK) Pasar Turi, Kho Ping mengatakan, pihaknya ingin bertemu walikota dengan harapan pedagang yang belum ikut undian stan, bisa segera mendapatkan kepastian.
"Kami berharap segera ada kejelasan bagi pedagang yang belum mengikuti undian, dapat stan nomor berapa dan di lantai berapa. Kalau administrasinya menyusul ndak masalah, yang penting kita bisa tenang dulu karena sudah ada kejelasan," tegas Kho Ping saat ditemui di ruangan tengah Balai Kota, Senin (23/7/2012) siang.
Dikatakan Kho Ping, pedagang lama Pasar Turi yang belum ikut undian stan kini dilanda keresahan tingkat tinggi.
Ini menyusul adanya rencana PT Gala Megah Investment (GMI) selaku investor yang akan melakukan launching stan bagi pedagang baru pada 30 Juli nanti.
Sebab, jika launching dilakukan, mereka khawatir justru tidak akan mendapatkan stan sesuai jatah untuk pedagang lama yakni di lower ground, ground, lantai I dan lantai II.
"Kalau launching kan stan nya dijual bebas. Itu yang membuat kami resah. Kalau dapat stan sih dapat, tapi di lantai berapa. Harusnya kan urusan pedagang lama diselesaikan dulu," jelasnya.
Kho Ping berharap, walikota mau meluangkan waktu untuk menemui pedagang.
"Kami akan menunggu di sini sampai sore," ujarnya.
Sementara Sekretaris TPPK Pasar Turi, Kemas A Chalim menambahkan, dari hasil undian stan di lower ground, ground, lantai I dan lantai II, masih ada sekitar 60 stan yang belum berpenghuni.
"Intinya kita ndak ngurusi pedagang yang bukunya dijual atau digadaikan ke bank. Kita perjuangkan pedagang yang asli. Apalagi, bu wali sudah janji tidak akan ada pedagang lama yang ditinggal," sebut Kemas.