Fokker Jatuh di Halim
Galih Bingung Peti Ayahnya Ditimbun Tanah
Jenazah pilot pesawat Fokker 27 yang mengalami kecelakaan di komplek TNI AU Rajawali Halim Perdanakusuma, Mayor Penerbang Heri Setyawan

Setelah sempat disemayamkan dan disholatkan oleh rekan-rekannya dan pelayat, jenazah Mayor Heri langsung diserahkan oleh pihak keluarga kepada TNI Angkatan Udara untuk dimakamkan secara militer.
Pihak keluarga langsung menyerahkan jenazah yang diterima langsung oleh Danlanud Adisucipto, Marsma Abdul Muis. Setelah itu, jenazah langsung dibawa ke dalam mobil jenazah untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giripeni yang letaknya sekitar dua kilometer dari rumah duka.
Sesampai di Taman Makam Pahlawan, jenazah Mayor Heri langsung dibawa ke ke dalam komplek pemakaman. Tembakan salvo mengiringi peti jenazah masuk ke dalam komplek.
Setelah itu, pemakaman dilanjtukan dengan upacara militer yang dipimpin langsung oleh Marsma Abdul Muis. Tembakan Salvo kembali mengiringi peti jenazah masuk ke dalam liang lahat.
Ayah Heri, Samidi yang ditemui usai pemakaman mengatakan, pihak keluarga sudah ikhlas melepas kepergiannya. Heri merupakan anak kebanggaan keluarga yang tidak akan pernah dilupakan karena meninggal saat melaksanakan tugas.
"Kami sudah ikhlas dengan kepergian Heri," ucapnya lirih.
Samidi juga meminta maaf kepada seluruh rekan, saudara serta jajaran TNI Angkatan Udara apabila selama ini anaknya tersebut memiliki kesalahan.
Sementara Danlanud Adisucipto, Marsma Abdul Muis mengatakan almarhum telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk bangsa dan negara.
Heri meninggal dalam melaksanakan tugas tebang sehingga seluruh jajaran TNI Angkatan Udara sangat kehilangan. Selama menjadi anggota TNI, almarhum terus menunjukkan dedikasi dan semangat yang tinggi.
"Kami merasa kehilangan Mayor Heri,” ucapnya.
Ia menjelaskan, selama menjadi instruktur penerbang, Heri selalu menunjukkan dedikasi yang sangat tinggi.
Setiap kali memberikan pelatihan kepada yuniornya, Heri selalu mengingatkan untuk semangat dalam menjalankan tugas. Pesan-pesan untuk terus semangat itu harus dilaksanakan oleh seluruh anggota TNI.
Mayor Heri sendiri merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1998. Kemudian masuk ke sekolah penerbang pada tahun 2000 dan masuk ke sekolah instruktur penerbang pada 2008 angkatan 83.
Sebelum gugur dalam menjalankan tugas, Mayor Heri menjabat sebagai Kepala Seksi Keselamatan Terbang dan Kerja Skuadron 2 Halim Perdanakusuma. Heri meninggalkan seorang istri, Erni Susilowati dan duan orang anak, Galih Sabdaraya dan Manda.(has)
BACA JUGA: