Hunian Warisan Bangsa, Upaya Mewujudkan Rumah Layak dan Terjangkau
Proyek Hunian Warisan Bangsa (HWB) sebagai salah satu inisiatif yang menjawab kebutuhan tersebut dengan menawarkan hunian subsidi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebutuhan akan hunian layak dan terjangkau terus menjadi tantangan utama di tengah pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang cepat.
Proyek Hunian Warisan Bangsa (HWB) hadir sebagai salah satu inisiatif yang menjawab kebutuhan tersebut dengan menawarkan hunian subsidi yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga layak huni dan manusiawi.
CEO Lippo Group, James Riady, mengatakan proyek ini menyasar keluarga berpenghasilan rendah yang selama ini kesulitan mengakses rumah permanen dengan fasilitas dasar.
Baca juga: Cicilan Rumah Subsidi 18 Meter di Perkotaan Rp600 Ribu, Pemerintah: Tak Cocok untuk Pasutri 2 Anak
"Dengan dua tipe hunian, satu dan dua kamar tidur, WB didesain untuk memberikan kenyamanan dasar bagi keluarga kecil tanpa membebani secara finansial," ujarnya saat peninjauan mockup rumah minimalis di perkotaan di Lippo Mall Nusantara, Selasa (17/6/2025).
Menjawab Kesenjangan Perumahan
Data menunjukkan, lebih dari 12 juta keluarga di Indonesia masih hidup di hunian tidak layak.
Mereka tinggal di rumah semipermanen, rumah sewa berukuran sempit, atau bahkan gubuk darurat yang tidak memenuhi standar keamanan dan sanitasi.
“Perumahan terjangkau bukanlah hak istimewa, melainkan kebutuhan dasar manusia,” ujar Dr. Ir. Jonathan Parapak, Rektor Universitas Pelita Harapan.
Ia menambahkan, rumah layak bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga fondasi untuk kehidupan yang lebih baik.
Perumahan yang layak dan terjangkau memungkinkan keluarga hidup lebih stabil, sehat, dan produktif. Selain itu, rumah juga menjadi ruang tumbuh kembang anak, tempat belajar, dan membangun relasi keluarga.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Pembangunan perumahan seperti HWB tidak hanya bermanfaat bagi penghuni, tetapi juga berdampak langsung pada perekonomian lokal.
Aktivitas konstruksi menciptakan lapangan kerja bagi tukang, pekerja bangunan, dan pemasok bahan bangunan.
Di sisi lain, kepemilikan rumah juga memberikan rasa aman dan kepastian ekonomi bagi keluarga. Mereka tidak lagi terbebani biaya sewa, sehingga dapat mengalokasikan penghasilan untuk pendidikan, kesehatan, atau tabungan jangka panjang.
Mendorong Kota Tumbuh Lebih Tertata
Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo, Qatar Ikut Bangun 50 Ribu Unit Hunian Vertikal di Lahan KAI |
![]() |
---|
Dede Sunandar Akui Setahun Pisah Rumah dengan Istri, Kini Hidup Masing-masing |
![]() |
---|
Hasil Rontgen Bocah Cacingan di Bengkulu: Banyak Cacing Gelang di Usus Halus dan Besar |
![]() |
---|
Rumahnya di Bali Diterjang Banjir, Nana Mirdad Sempat Khawatirkan Kondisi Anak-anaknya |
![]() |
---|
Ruben Onsu Dilarikan ke Rumah Sakit, Betrand Peto Jenguk sang Ayah: Cepat Sembuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.