Senin, 29 September 2025

Praktisi Pendidikan Digital: Belajar Coding Jadi Cara Seru Bagi Anak untuk Mengembangkan Kreativitas

Pendekatan ini menggabungkan berbagai keterampilan abad ke-21 seperti coding, logika matematika, dan desain visual.

HandOut/IST
BELAJAR CODING -  Praktisi pendidikan digital dan COO Algonova Indonesia, Taufiq Wisnu.  Di tengah arus digitalisasi yang semakin cepat, kebutuhan akan pendidikan digital anak yang relevan dan menyenangkan menjadi semakin penting.Salah satu pendekatan yang kini mulai banyak diterapkan adalah pembelajaran berbasis proyek, yang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga mendorong anak untuk mencipta dan menyelesaikan masalah secara kreatif seperti coding, logika matematika, dan desain visual. 

Praktisi Pendidikan Digital: Belajar Coding Jadi Cara Seru Anak Mengembangkan Kreativitas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah arus digitalisasi yang semakin cepat, kebutuhan akan pendidikan digital anak yang relevan dan menyenangkan menjadi semakin penting.

Satu di antara pendekatan yang kini mulai banyak diterapkan adalah pembelajaran berbasis proyek, yang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga mendorong anak untuk mencipta dan menyelesaikan masalah secara kreatif.

Pendekatan ini menggabungkan berbagai keterampilan abad ke-21 seperti coding, logika matematika, dan desain visual.

Semuanya dirancang agar sesuai dengan minat serta dunia anak, sehingga proses belajar terasa menyenangkan namun tetap bermakna.

“Pendekatan modern dalam pendidikan digital anak justru dimulai dari hal-hal yang mereka sukai, seperti membuat game, animasi, atau aplikasi sederhana. Aktivitas ini secara alami membangun rasa ingin tahu, kreativitas, dan kepercayaan diri mereka,” ujar Taufiq Wisnu, praktisi pendidikan digital, kepada Tribunnews.com di Jakarta belum lama ini.

Taufiq menekankan pentingnya anak untuk melihat teknologi bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai alat untuk berkarya.

“Kita bisa mengarahkan minat mereka agar berkembang menjadi sesuatu yang bernilai,” sambung Taufiq, yang juga menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Algonova Indonesia.

Di Algonova, anak-anak diperkenalkan pada tiga pilar utama: coding, matematika, dan desain—yang saling melengkapi karena coding membangun logika berpikir, matematika memperkuat struktur analitis, dan desain mengasah imajinasi serta ekspresi visual.

“Yang menarik, semua itu dipelajari secara terpadu. Anak bisa belajar coding sambil membuat animasi, atau menerapkan matematika dalam proyek desain. Pendekatan lintas bidang ini mencerminkan tantangan dunia nyata yang kompleks dan multidisipliner,” jelasnya.

Taufiq menjelaskan bahwa pendekatan ini mengutamakan personalisasi dan relevansi.

Anak diberi kebebasan mengeksplorasi apa yang mereka sukai, kemudian diarahkan untuk mengembangkan proyek nyata berdasarkan minat tersebut.

Setiap proses belajar berakhir dengan hasil konkret yang bisa dibanggakan—mulai dari game sederhana hingga aplikasi buatan sendiri.

“Hal ini membuat anak lebih terlibat dalam proses belajar, karena mereka merasa memiliki kendali atas apa yang mereka kerjakan. Banyak yang menyebut belajar terasa seperti bermain, tapi hasilnya nyata,” ungkapnya.

Menurut Taufiq, pembelajaran digital yang efektif memerlukan dukungan dari semua pihak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan