Senin, 6 Oktober 2025

Orasi Ilmiah Menteri Yassierli: Wisudawan Harus Adaptif di Era Global

Hal itu disampaikan Yassierli saat memberikan memaparkan orasi ilmiah serta memberikan arahan langsung kepada para lulusan Universitas Binawan.

HO/ Istimewa
MINTA WISUDAWAN ADAPTIF - Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Yassierli, mengajak wisudawan Universitas Binawan untuk adaptif menghadapi persaingan global. Hal itu disampaikannya saat memberikan memaparkan orasi ilmiah serta memberikan arahan langsung kepada para lulusan Universitas Binawan, pekan ini. 

Orasi Ilmiah di Universitas Binawan, Menteri Yassierli Ajak Wisudawan Adaptif Hadapi Persaingan Global

Chaerul Umam/Tribunnews.com


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Yassierli, mengajak wisudawan Universitas Binawan untuk adaptif menghadapi persaingan global.


Hal itu disampaikannya saat memberikan memaparkan orasi ilmiah serta memberikan arahan langsung kepada para lulusan Universitas Binawan.


Sebanyak ratusan wisudawan Universitas Binawan Tahun Akademik 2024/2025, dari program Sarjana Terapan, Sarjana Profesi dan Magister secara resmi dikukuhkan, disaksikan oleh para orang tua serta tokoh penting nasional di bidang ketenagakerjaan.


"Selamat kepada adik-adik Universitas Binawan yang diwisuda pada hari ini. Di kesempatan ini sebagai permulaan langkah awal karier memiliki growth mindset, bangun culture of growth yang akan menjadi modal adik-adik semua meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia," ujar Yassierli dalam keterangannya, Jumat (30/5/2025).


"Saya yakin adik-adik yang diwisuda adalah orang yang siap memiliki sifat dan karakter adaptif, dan mampu menggunakan teknologi dengan bijak terkhusus dalam Artificial Intelligence (AI) dan siap untuk sukses di masa depan, terutama dalam menghadapi ketidakpastian atau biasa disebut dengan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambigutity)," imbuh Yassierli.


Sependapat dengan Yassierli, Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja di Luar Negeri Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Republik Indonesia, Dwi Setiawan Susanto juga mengapresiasi upaya Universitas Binawan yang aktif mencetak lulusan berkualitas yang mampu bersaing di kancah global. 


Dalam orasi ilmiah yang disampaikan di sesi kedua wisuda dan pengambilan sumpah lulusan Universitas Binawan, Dwi menyebut sejumlah peluang kerja di luar negeri. Dan Universitas Binawan merupakan salah satu institusi pendidikan yang sangat baik menyiapkan lulusannya agar mampu diterima di beberapa negara. 


Ia menjelaskan terdapat tiga syarat utama yang perlu dimiliki lulusan perguruan tinggi bila ingin berkiprah di luar negeri yaitu kualifikasi dasar berupa sertifikasi dari BNSP, kemampuan Bahasa asing dan pemahaman budaya kerja. 


"Dengan menguasai ketiga kemampuan ini maka setiap lulusan perguruan tinggi berpeluang mendapat kerja di luar negeri," ujarnya.


Dalam laporan akademik wisuda semester genap tahuan akademik 2024-2025, Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia Universitas Binawan, Farouk Abdullah Alwyni, mengatakan jumlah wisudawan yang diwisuda pada gelombang kali ini sebanyak 319 mahasiswa, yang terdiri dari 182 wisudawan dari Prodi Keperawatan, 73 wisudawan dari Profesi Ners, 17 wisudawan dari Prodi Fisioterapi, 13 wisudawan dari Prodi Teknologi Laboratorium Medis (TLM).


Kemudian 10 wisudawan dari Prodi Farmasi, 10 wisudawan dari Prodi K3, 8 wisudawan dari Prodi Gizi, 5 wisudawan dari Prodi Psikologi dan 1 wisudawan dari Magister Kesehatan Masyarakat. 


Waktu penyelesaian masa studi mahasiswa berjalan tepat waktu di mana program profesi dilaksanakan selama 1,5 tahun, Program Sarjana rata-rata waktu penyelesaian studi selama 3,5 tahun dan Program Sarjana Terapan tepat selama 4 tahun.


“Sementara terkait masa tunggu lulusan mendapat pekerjaan dilaporkan bahwa lulusan Universitas Binawan yang diterima bekerja 1 bulan setelah lulus mencapai 42 persen, 2 bulan setelah lulus sebesar 30 persen dan 3 bulan setelah lulus sebesar 16 persen. Mayoritas 97 persen lulusan mendapatkan pekerjaan dengan masa tunggu kuran dari 6 bulan,” ujar Farouk. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved