Belajar Menyuarakan Pendapat ala Siswa Cermat
Ada banyak cara aman dan positif yang bisa kamu lakukan untuk mengeluarkan isi pikiran tentang hal-hal di sekitarmu, tanpa membahayakan diri sendiri.
Editor:
Sri Juliati
Penelitian yang dilakukan oleh Khuzaimah di tahun 2022 tersebut menjelaskan bahwa dalam suasana kelas yang demokratis, semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, atau memberikan tanggapan tanpa khawatir dibeda-bedakan.
Dengan begitu, sekolah bukan sekadar tempat menerima ilmu, tetapi juga ruang untuk menumbuhkan nilai-nilai demokrasi yang adil, setara, saling menghargai, dan terbuka terhadap perbedaan.
Inilah bekal awal agar siswa terbiasa menyampaikan pendapat secara sehat sejak dini.
Kenapa Siswa Perlu Belajar Menyampaikan Pendapat?
Keberanian berpendapat bukan hanya soal berani bicara, tapi juga tentang membangun rasa percaya diri dan melatih kemampuan berpikir kritis.
Seorang siswa yang terbiasa menyampaikan pendapat akan lebih siap menghadapi tantangan, baik saat berdiskusi di sekolah, melanjutkan ke bangku kuliah, maupun ketika terjun ke dunia kerja.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Endang Puji Lestari tahun 2014 yang berjudul Menumbuhkan Keberanian Berpendapat melalui Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share menunjukkan bahwa keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat bisa dilatih dengan metode pembelajaran Think Pair Share (TPS).
Penemu strategi pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS) adalah Frank Lyman dan rekan-rekannya dari Universitas Maryland pada tahun 1985.
Model ini mengajak siswa untuk berproses secara bertahap: mulai dari berpikir sendiri (think), berdiskusi dengan teman (pair), hingga menyampaikan ide ke seluruh kelas (share).
Langkah yang sederhana ini ternyata berdampak besar. Di tahap awal, siswa diberi ruang untuk memikirkan idenya sendiri, sehingga muncul rasa percaya diri.
Ketika masuk tahap diskusi, mereka belajar menyampaikan pendapat di lingkungan yang lebih kecil dan aman.
Lalu, ketika tiba saat berbagi di kelas, rasa malu sudah berkurang karena ada dukungan dari teman dan penghargaan dari guru.
Penelitian ini membuktikan bahwa keberanian berpendapat bisa tumbuh seiring dengan latihan yang tepat.
Selain itu, siswa juga terbiasa mendengar dan menghargai pendapat orang lain, karena proses belajar dilakukan secara bertahap dan kooperatif.
Dengan kata lain, belajar menyampaikan pendapat bukan sekadar melatih diri untuk "berbicara di depan orang banyak", tetapi juga menumbuhkan sikap kritis, saling menghargai, dan siap menghadapi kehidupan di masa depan.
Media yang Tepat untuk Menyalurkan Pendapatmu
Menyampaikan pendapat itu tidak selalu harus dilakukan di ruang besar atau forum formal. Sebagai siswa, ada banyak cara yang bisa kamu pilih untuk menyalurkan suara dengan cara yang positif, sehat, dan aman.
- Forum Diskusi di Lingkungan Sekolah
Pendidikan Kewarganegaraan
menyuarakan pendapat
Universitas Negeri Surabaya
hak asasi manusia
PendidikanGO
Rekam Jejak Delpedro Marhaen, Direktur Lokataru Foundation yang Diduga Ditangkap Polda Metro Jaya |
![]() |
---|
Peserta TOBK SNBT Nasional GO Mencapai 321.305 Siswa! |
![]() |
---|
Terkait Kasus Affan Kurniawan, Komnas HAM Rilis 9 Rekomendasi Hentikan Represi Aparat |
![]() |
---|
Temuan Komnas HAM: Ada Penangkapan Massal Sewenang-wenang dan Penggunaan Kekuatan Berlebihan |
![]() |
---|
Mobil Brimob Lindas Ojol, Komnas HAM: Kekerasan yang Tidak Bisa Ditoleransi, Berpotensi Langgar HAM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.