Pesan Fanny Kondoh untuk Perempuan yang Masih Berjuang Mendapat Keturunan: Kalian Tak Sendirian
Bisa dibayangkan perasaan Fanny kehilangan suami dalam kondisi hamil. Kendati demikian, ia percaya rencana Tuhan selalu yang terbaik.
Penulis:
Willem Jonata
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Pesan Fanny Kondoh untuk Perempuan yang Masih Berjuang Mendapat Keturunan: Kalian Tak Sendirian
Willem Jonata/Tribunnews.cm
TRIBUNNEWS.COM - Dalam rangka peringatan HUT ke-80 RI, Fanny Kondoh dipilih sebagai duta Pejuang Dua Merah, program yang digagas Sandy Purnamasari, sebagai wujud dukungan bagi perempuan Indonesia yang berjuang memperoleh buah hati.
Dua merah merujuk dua garis merah pada alat tes kehamilan yang menandakan hasil positif hamil.
Fanny dipilih sebagai duta karena kisah hidupnya yang menyentuh.
Baca juga: Aurelie Moeremans Umumkan Kehamilan Anak Pertama, Sang Suami Spontan Loncat Kegirangan
Selama sembilan tahun, Fanny menjadi pejuang dua garis merah. Ia bersama suaminya, Hajime Kondoh, tiga kali mengikuti program bayi tabung hingga dinyatakan hamil.
Namun, malang tak bisa ditolak. Sang suami, yang dikenal sebagai Papa Udon, meninggal dunia.
Bisa dibayangkan perasaan Fanny kehilangan suami dalam kondisi hamil. Kendati demikian, ia percaya rencana Tuhan selalu yang terbaik.
Fanny Kondoh berusaha kuat dan tenang menjalani masa kehamilan hingga akhirnya melahirkan anak pertamanya, Kamis (3/7/2025). Anaknya disapa Baby Udon.
Kini kisah hidupnya menjadi simbol kekuatan, kesabaran, dan harapan bagi banyak perempuan Indonesia.
Fanny ingin semua perempuan yang berjuang memperoleh keturunan tahu, bahwa mereka tidak sendirian.
“Perjuangan mendapatkan keturunan bukan hal mudah. Saya ingin setiap perempuan tahu bahwa mereka tidak sendirian. Mimpi menjadi seorang ibu, kini tak hanya doa, tapi benar-benar bisa menjadi nyata,” kata Fanny Kondoh.
Melalui program Pejuang Dua Merah, Sandy Purnamasari selaku founder MS Glow berharap dapat menginspirasi lebih banyak perempuan untuk terus berjuang dengan semangat dan keyakinan, serta menemukan kekuatan dalam kebersamaan.
"Kami akan memberikan dukungan menyeluruh kepada perempuan Indonesia yang tengah berjuang garis dua. Kami ingin setiap perempuan yang sedang menantikan hadirnya buah hati merasa dikuatkan dan ditemani," ucap Sandy.
Peserta terpilih akan memperoleh pendampingan mental dan psikologis, karena perjalanan menuju garis dua sering kali penuh tekanan emosional, rasa cemas, hingga perasaan terisolasi.
Tim Independen LNHAM Pencari Fakta Rusuh Agustus 2025 Dibentuk Atas Inisiasi 6 Lembaga Nasional |
![]() |
---|
Represi Aparat di Aksi Protes Perpanjang Sejarah ‘September Hitam’, Pemerintah Diminta Bertindak |
![]() |
---|
Menteri PPPA Ajak Kaum Ibu Meneladani Rasulullah SAW dalam Memuliakan Perempuan dan Anak |
![]() |
---|
Sosok RH, Remaja Bacok Bocah MA hingga Tewas di Kolaka Timur, Ngaku Sakit Hati Sering Diejek Korban |
![]() |
---|
Komnas Perempuan soal Brave Pink Hero Green: Saat Warna Jadi Simbol Perjuangan Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.