Senin, 6 Oktober 2025

Investasi Lestari Jadi Topik Utama Forum Investasi dan Bisnis Berbasis Alam

Kabupaten Sigi telah menunjukkan komitmen dalam mengadopsi pendekatan pembangunan hijau dan berkelanjutan

Penulis: Fathia

Parapuan.co - Forum Investasi dan Bisnis Berbasis Alam di Bukit Indah Doda, Desa Doda, Kecamatan Marawola Barat, pada Jumat (23/6/2023) sukses digelar. Forum tersebut menjadi acara utama Festival Lestari 5 yang diselenggarakan di Kabupaten Sigi tahun ini.

Dalam forum ini, tercermin komitmen kuat dari berbagai pihak untuk mewujudkan konsep pembangunan berbasis alam secara nyata, bukan sekadar wacana, terutama di lingkup pemerintahan.

Dalam diskusi tersebut, semangat gotong royong tampak jelas dalam mendorong implementasi pembangunan berbasis alam. Pelaku usaha, perwakilan pemerintah, dan kalangan masyarakat juga hadir untuk berpartisipasi. Semua pihak sepakat bahwa pembangunan berbasis alam perlu segera dilakukan dan tidak boleh ditunda.

Bupati Kabupaten Sigi, Mohamad Irwan Lapata, menyatakan bahwa Kabupaten Sigi telah menunjukkan komitmen dalam mengadopsi pola pembangunan hijau dan berbasis alam dalam mendorong pembangunan.

Bupati Kabupaten Sigi, Mohamad Irwan Lapata, menyampaikan bahwa Kabupaten Sigi telah menunjukkan komitmen dalam mengadopsi pendekatan pembangunan hijau dan berkelanjutan untuk memacu kemajuan pembangunan.

Perwujudan konsep pembangunan yang lestari menurut dia membutuhkan komitmen, payung hukum serta kebijakan dan dukungan para pihak.

“Oleh sebab itu, komitmen itu diwujudkan dengan membuat payung hukum kelestarian lingkungan dengan menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Sigi Hijau pada Agustus 2019,” ujar Irwan.  

Kabupaten Sigi merupakan wilayah yang kaya kandungan emas, bijih besi, dan nikel, tetapi pemerintah daerah tidak lantas merasa bebas mengekpsloitasi kandungan mineral itu.

Maka, Irwan pun merasa terbantu sekaligus memberikan penghargaan kepada Belanda yang memasukkan sebagian besar wilayah Kabupaten Sigi dalam kawasan Konservasi Taman Nasional Lore Lindu (TNLL).

Baca Juga: Kementerian Investasi Luncurkan Panduan Investasi Lestari 

Dengan memasukan kawasan yang mengandung mineral kedalam wilayah TNLL, maka eksplorasi dan eksploitasi kekayaan yang tersimpan di perut bumi tidak semudah dengan kawasan yang berada di luar wilayah konservasi.

''Coba jika tidak dimasukan dalam kawasan konservasi, sekarang sudah dieksploitasi,'' ucapnya.

Pada saat yang bersamaan, Pemerintah Kabupaten Sigi mendorong warganya untuk memanfaatkan komoditas yang tidak merusak lingkungan. Masyarakat diminta melakukan budidaya tanaman hortikultura, kopi, kakao, vanili, serta memaksimalkan potensi pariwisata berbasis alam yang saat ini sedang berjalan.

Direktur KARSA Institute Saiful Taslim, yang hadir dalam forum, mengatakan bahwa praktik baik untuk model ekonomi berbasis jasa ekosistem sudah saatnya menjadi pilihan.

Halaman
1234
Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved