Selasa, 7 Oktober 2025

Temukan Arti Kebebasan Perempuan dalam Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak

Kemerdekaan Indonesia berarti kebebasan. Namun, bagaimana dengan kebebasan hak perempuan? Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak pun merangkumnya.

Ilustrasi Parapuan Foto 2021-08-16 13:00:53 

Parapuan.co - Kebebasan dan keadilan adalah unsur terbesar yang membangun makna kemerdekaan Indonesia.

Kebebasan adalah kata yang sulit untuk dijelaskan dan diterapkan karena setiap orang memiliki makna tentang kebebasan yang berbeda.

Sebagai manusia, kita menyadari ada kebebasan esensial yang memang seharusnya menjadi hak kita, termasuk bagi perempuan.

Isu mengenai perjuangan perempuan demi hak dan kebebasannya tersebut digambarkan dengan apik dalam film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak.

Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak adalah film panjang karya sutradara perempuan Indonesia Mouly Surya pada tahun 2017.

Besama tim produksinya, Mouly berhasil mengungkapkan segala rintangan dan halangan yang perempuan Indonesia hadapi, terutama yang di pelosok, setiap harinya dalam tiap babak kehidupan.

Baca Juga: Film I, Tonya: Saat Bakat dan Ambisi Tak Cukup untuk Bawa Atlet Tonya Harding ke Olimpiade

Film berdurasi satu jam ini menceritakan kisah Marlina (Marsha Timothy) yang hidup sendirian di tanah Sumba semenjak suaminya meninggal.

Marlina kemudian harus menghadapi gerombolan perampok yang datang ke rumahnya untuk merenggut apa yang dimiliki Marlina. Tak hanya harta, mereka juga menginginkan kehormatan Marlina.

Babak Pertama: Perampokan

Babak pertama dimulai dengan rumah Marlina yang didatangi oleh Markus, ketua gerombolan perampok untuk mengambil harta yang dimiliki Marlina.

Markus juga mengatakan bahwa ia dan kawan-kawannya akan melakukan tindak kekerasan seksual pada Marlina.

"Malam ini kamu akan menjadi perempuan paling beruntung," bunyi dialog Markus saat mengatakan bahwa Marlina akan dipaksa berhubungan seksual dengan tujuh laki-laki.

Hak dan kehormatan Marlina sebagai perempuan direnggut dan sistem patriarki yang tumbuh menganggap bahwa perempuan merasa senang bila digoda oleh laki-laki.

Halaman
1234
Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved