BYD Seal Berasap di Garasi Rumah, Hasil Investigasi Temukan Dugaan Gangguan Binatang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil  investigasi BYD bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) atas insiden mobil BYD Seal yang mengeluarkan asap tebal di garasi rumah pemiliknya di Kelurahan Kota Bambu, Palmerah, Jakarta Barat, pada 13 Mei 2025, akhirnya selesai.

Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther T. Panjaitan mengungkap, asap tersebut muncul karena gangguan binatang.

"Kondisi insiden yang diakibatkan eksternal faktor. Bisa saja berupa gigitan serangga atau gigitan hewan pengerat," kata Luther di Konferensi Pers BYD Road to GIIAS 2025, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2025). 

Dari penyelidikan diketahui, satu komponen di BYD Seal bernama kabel low voltage battery rusak disebabkan oleh hewan pengerat.

Kabel low voltage battery merupakan kabel yang dirancang untuk menghantarkan arus listrik dengan tegangan rendah.

"Jadi bukan di baterai utama. Low voltage battery itu seperti aki. Memang materialnya itu tidak sama seperti aki kendaraan ICE biasa. Itu memang dia hanya berasap dampak dari adanya gigitan hewan pengerat tersebut," terangnya.

Saat ini BYD fokus pada customer yang mengalami kejadian tersebut. Dari koordinasi yang dilakukan, konsumen pemilik BYD Seal berasap tetap percaya diri menggunakan mobil listrik BYD.

"Customer bahkan telah memutuskan untuk confidence menggunakan BYD kembali. Jadi sudah hampir bisa dibilang hampir case close sekarang."

Baca juga: Spesifikasi BYD Seal yang Terbakar di Palmerah Jakarta, Sedan Listrik Mewah Penuh Teknologi 

"Kita tinggal penyelesaian dengan KNKT. Kita sudah paparkan dan yang pasti kendaraan kita telah memenuhi seluruh standar keamanan global, khususnya di Eropa dan Amerika Latin," ucap Luther.