Pembangunan Pabrik BYD di Indonesia Masih Sesuai Rencana, Akhir Tahun Dipastikan Rampung

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BYD Motor Indonesia tengah membangun fasilitas produksi di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Pabrik tersebut menempati lahan seluas 108 hektar, dengan rencana pengembangan 126 hektar.

Untuk merealisasikan pabrik tersebut, BYD menggelontorkan dana senilai Rp 16 triliun atau sekitar 1 miliar dolar AS. Kapasitas produksinya mencapai 150.000 unit mobil listrik per tahun.

Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther T Panjaitan mengatakan, progres pembangunan pabrik BYD sesuai dengan jadwal.

"Ada berbeda-beda ya (presentasenya), karena itu dari point of view konstruksi beda, kemudian dari investment berbeda. Masih sesuai. Intinya kita sesuaikan dengan target kita untuk selesai di tahun ini," tutur Luther dalam Konferensi Pers BYD Road to GIIAS 2025, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2025). 

Pabrik BYD di Indonesia nantinya akan menjadi basis ekspor untuk mobil listrik brand China tersebut. Sebagai basis produksi, BYD juga berpotensi untuk melokalisasi komponen.

Untuk tahap awal, BYD hanya akan fokus pada pembangunan fasilitas produksi. Untuk fasilitas lain seperti poving ground atau lokasi test kendaraan nantinya akan mengikuti.

"Sementara ini kita sesuai perencanaan dari awal itu sebagai fasilitas produksi," ungkap Luther kepada Wartawan.

Baca juga: BYD Sudah Pasarkan Lebih dari 10 Ribu Unit MPV Listrik M6

Pemimpin Pasar EV

BYD menjadi brand mobil listrik paling laris di Indonesia sejak kehadirannya pada awal 2024. Pada periode Januari - Juni 2025, BYD mampu menguasai pangsa pasar EV (Electric Vehicle) sebesar 54,1 persen.

Secara volume penjualan, perusahaan mampu mengirimkan 19.800 unit mobil listrik pada periode tersebut.

Meski menawarkan berbagai model, MPV listrik bernama BYD M6 menjadi yang paling populer di kalangan konsumen Indonesia. Sejak dikenalkan pada Juli 2024 hingga Juni 2025, M6 sudah terjual lebih dari 12.300 unit.