GIIAS 2025
Mengenal Teknologi DiSus-C Punya BYD, Jadi Standar Baru Kenyamanan Berkendara
Teknologi DiSus menjadi simbol transformasi BYD tentang kenyamanan, keamanan dan performa berkendara di industri otomotif.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - BYD punya terobosan terbaru dalam dunia otomotif Indonesia melalui teknologi DiSus-C (Intelligent Damping Body Control System) yang tertanam dalam New BYD Seal 2025.
Teknologi DiSus menjadi simbol transformasi BYD tentang kenyamanan, keamanan dan performa berkendara di industri otomotif.
DiSus-C bekerja melalui tiga tahapan utama, yakni Perception Layer, Decision Layer dan Execution Layer. Sistem ini memanfaatkan sensor akselerasi dan ketinggian bodi untuk memantau kondisi jalan secara real-time.
Selanjutnya, sistem akan menganalisisnya di pusat komputasi DiSus dan terakhir menginstruksikan peredam elektronik untuk menyesuaikan tingkat redaman sesuai kondisi aktual.
Head of Public and Government Relations BYD Indonesia Luther T. Panjaitan menyampaikan BYD membuka babak baru transformasi otomotif di Indonesia, khususnya di segmen kendaraan listrik, melalui inovasi teknologi orisinal yang dikembangkan berdasarkan riset mendalam.
"Kehadiran DiSus menjadi keseriusan kami dalam menghadirkan terobosan untuk masa depan otomotif nasional," ungkap Luther dalam Konferensi Pers di GIIAS 2025, ICE BSD, Tangerang, Banten, Senin (28/7/2025).
Dengan kemampuan adaptif pada teknologi DiSus, setiap roda kendaraan mampu menyesuaikan diri secara mandiri terhadap permukaan jalan, menghasilkan pengalaman berkendara yang lebih halus, stabil dan tenang, bahkan saat melalui jalan bergelombang atau tikungan tajam.
Lebih dari sekadar kenyamanan, sistem ini juga berkontribusi besar terhadap aspek keselamatan berkendara.
Dengan menjaga kontak optimal antara ban dan jalan, DiSus-C membantu meningkatkan kontrol pengemudi dan mengurangi risiko kehilangan kendali di berbagai kondisi jalan.
Baca juga: Rahasia BYD Bisa Jual Atto 1 dengan Harga Lebih Murah dari Brio dan Punya Fitur Melimpah
Head of Product PT BYD Motor Indonesia Bobby Bharata mengatakan, teknologi DiSus-C Active (Electronic + Mechanical Integration) membawa peningkatan besar pada suspensi kendaraan, terutama saat menghadapi jalan rusak atau tidak rata yang lazim di Indonesia.
"Kombinasi antara sensor elektronik dan suspensi mekanis konvensional memungkinkan kendaraan merespons guncangan secara instan. Getaran akibat lubang atau tonjolan di jalan diserap sebelum mencapai kabin, menjadikan perjalanan lebih stabil dan mengurangi kelelahan bagi penumpang maupun pengemudi," jelas Bobby.
Baca juga: Beli Gelora E di GIIAS 2025, DFSK Beri Subsidi Trade In Sampai Rp 85 Juta
Sebaliknya, sistem DiSus-C Inactive (murni mekanis) tidak mampu meredam getaran secara optimal, membuat ketidakrataan jalan terasa langsung di dalam kabin dan menurunkan kenyamanan secara keseluruhan.
Bagi pengguna BYD, fitur ini bukan hanya soal inovasi teknis, tapi juga tentang peningkatan nyata kualitas dan rasa nyaman dalam setiap perjalanan.
GIIAS 2025
Hyundai Raup 3.017 SPK di GIIAS 2025, Isuzu Naik 52 Persen |
---|
Spesifikasi All-New Subaru Forester 2.5i-S EyeSight yang Meluncur di GIIAS 2025, Berapa Harganya? |
---|
Penjualan Chery di GIIAS 2025 Capai 2.153 Unit, Lini Produk PHEV Dominasi Pesanan |
---|
VinFast Borong Dua Penghargaan di GIIAS 2025 |
---|
GIIAS 2025: Astra Financial-Yayasan Astra Kolaborasi Berdayakan UMKM Batik Cikuya di Tangerang |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.