Lini Produksi Jaguar Land Rover Lumpuh Akibat Serangan Siber
Produksi kendaraan di pabrik Jaguar Land Rover (JLR) mengalami gangguan parah setelah mendapat serangan siber.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Produksi kendaraan di pabrik Jaguar Land Rover (JLR) mengalami gangguan parah setelah mendapat serangan siber dan memaksa perusahaan menutup sebagian besar sistemnya.
Imbasnya, terjadi gangguan serius pada aktivitas produksi maupun penjualan. Menurut Carscsoop, munculnya serangan siber ini terungkap melalui laporan resmi ke bursa saham di Mumbai, India, pada Senin malam pekan ini.
Meski belum banyak detail yang dibagikan, dilaporkan bahwa pekerja pabrik JLR di Halewood, Inggris, diminta untuk tetap berada di rumah sementara perusahaan menangani masalah tersebut.
"Kami segera mengambil tindakan untuk memitigasi dampaknya dengan secara proaktif menutup sistem kami. Saat ini kami sedang bekerja cepat untuk memulihkan aplikasi global secara bertahap dan terkendali," tulis JLR dalam keterangan resmi, dikutip dari Carscoops, Kamis (4/9/2025).
Pabrikan tersebut juga menegaskan belum ada indikasi data pelanggan yang bocor, meski aktivitas manufaktur dan ritel mengalami gangguan besar.
Serangan ini datang pada saat yang sulit bagi Jaguar Land Rover. Sejak awal tahun, perusahaan menghadapi tantangan besar, terutama karena merek Jaguar belum memproduksi mobil baru.
Di akhir 2024, JLR juga menuai kritik tajam terkait kampanye iklan barunya yang kontroversial.
Tekanan semakin meningkat setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjabat dan memberlakukan tarif impor sebesar 25 persen untuk semua mobil dan komponen sejak 2 April lalu.
Tak lama setelah pengumuman itu, JLR menghentikan sementara pengiriman mobil baru ke pasar AS sepanjang bulan tersebut guna menyusun strategi jangka menengah dan panjang.
Baca juga: Jaguar Land Rover Boyong Defender Octa dan Trophy Edition ke Pasar Indonesia Tahun Ini
Pasar Amerika Utara sendiri sangat penting bagi JLR, menyumbang sekitar seperempat dari 430.000 unit kendaraan yang dijual antara Maret 2023 hingga Maret 2024.
Dengan kondisi ini, setiap gangguan tambahan pada rantai pasok atau produksi berpotensi memperburuk tekanan finansial perusahaan yang tengah berjuang menavigasi tahun penuh ketidakpastian.
Cegah Serangan Siber, Satsiber TNI Gandeng Sucofindo Gelar Pelatihan |
![]() |
---|
62 Persen Serangan Siber di Indonesia Pada Aktivitas Pembobolan Data, Manufaktur Jadi Sasaran Utama |
![]() |
---|
Cegah Serangan Siber, Industri Asuransi Edukasi Perlindungan Data ke Semua Level Karyawan |
![]() |
---|
Dokumen Rahasia Militer Israel Bocor, 2 Sistem Canggih Dibongkar Front Dukungan Siber |
![]() |
---|
Serangan Siber ke Israel Meroket 700 Persen Sejak Agresi ke Iran, Sistem Peringatan Dini Rusak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.