Selasa, 7 Oktober 2025

ENTREV: Insentif Mobil Listrik Kunci Transformasi Transportasi Indonesia

Pemerintah dapat menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang lebih inklusif dan berkelanjutan lewat pemberian insentif yang tepat.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Choirul Arifin
PERLU INSENTIF - Line up mobil listrik Chery di pameran otomotif IIMS 2025, Rabu, 19 Februari 2025. National Project Manager Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV) berpendapat, insentif merupakan kunci utama dalam mempercepat transisi menuju energi bersih. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Percepatan adopsi kendaraan listrik di Indonesia tidak hanya berkontribusi terhadap lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga menjadi peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan industri otomotif nasional.

Pemerintah dapat menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang lebih inklusif dan berkelanjutan lewat pemberian insentif yang tepat.

Rasio kepemilikan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain.

Hal ini menunjukkan perlunya langkah strategis untuk mendorong penetrasi pasar kendaraan listrik secara masif.

National Project Manager Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV), Boyke Lakaseru, menegaskan bahwa insentif merupakan kunci utama dalam mempercepat transisi menuju energi bersih.

“Insentif yang lebih besar untuk kepemilikan KBLBB dapat menjadi pendorong utama bagi masyarakat untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik," katanya, Rabu (19/2/2025).

Selain itu, kata dia disinsentif bagi kendaraan BBM konvensional juga bisa membantu mempercepat perubahan perilaku pasar.

Menurutnya, selain insentif fiskal berupa subsidi pembelian kendaraan listrik, kebijakan non-fiskal juga harus diperkuat.

Misalnya, penyediaan infrastruktur pengisian daya yang lebih luas, regulasi penggunaan kendaraan listrik di jalur tertentu, serta kemudahan perizinan bagi produsen KBLBB.

Baca juga: Ada Demo V2L Corner, Mobil Aion Jadi Sumber Daya Listrik Portable di IIMS 2025

“Program seperti Zero Emission Vehicles (ZEV) di Amerika Serikat dan kebijakan dual-credit policy di Tiongkok dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia untuk menerapkan langkah serupa yang sesuai dengan kondisi pasar domestik,” tambahnya.

Percepatan adopsi kendaraan listrik tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengembangan industri otomotif lokal.

Baca juga: Dua Pilihan Mobil Keluarga dari Pabrikan Korea, Kia Carnival dan Carens di IIMS 2025

Dengan meningkatnya permintaan kendaraan listrik, Indonesia berpotensi menjadi pusat manufaktur KBLBB di Asia Tenggara.

Boyke menegaskan, ENTREV berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah dalam mempercepat transformasi industri otomotif nasional menuju era kendaraan listrik yang ramah lingkungan dan berdaya saing tinggi. (tribunnews/eko sutriyanto)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved