Untuk itu Pertamina antusias bila semakin banyak penyedia infrastruktur di sektor ini, karena akan semakin cepat dan banyak terbangun infrastruktur, sehingga membantu mempercepat penciptaan pasar dan terbentuknya ekosistem di Indonesia.
Pertamina New and Renewable Energy (RNE) memiliki aspirasi tidak hanya menjadi pemain domestik tapi juga melayani pasar ekspor hidrogen pada tahun 2031 – 2040.
Hidrogen menjadi portfolio bisnis hijau masa depan Pertamina dan Indonesia sangat berpotensi menjadi pemain utama sektor ini di tingkat regional.
"Groundbreaking hydrogen refueling station ini menjadi salah satu milestone dalam membangun ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. Namun tidak kalah penting, dalam menciptakan ekosistem adalah berkolaborasi tidak saja di sisi hulu tapi di sisi hilir. Untuk itu di sini kami bekerja sama dengan Toyota yang telah memproduksi fuel cell electric vehicle, Toyota Mirai, yang nantinya akan melakukan pengisian hidrogen di HRS kami. Kami sangat menyambut baik kolaborasi strategis ini," ujar Dannif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.