Rabu, 1 Oktober 2025

Giliran Regulator Dubai yang Beri Pengawasan Ketat Terhadap Bursa Kripto Binance

Setelah runtuhnya FTX secara tiba-tiba, regulator global termasuk VARA telah mengadopsi sikap yang lebih ketat saat berurusan dengan perusahaan kripto

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Gabby Jones via Bloomberg
Otoritas Pengatur Aset Virtual Dubai (VARA) dilaporkan telah meminta Binance untuk membagikan lebih banyak informasi tentang struktur kepemilikan pertukaran kripto itu dan prosedur auditnya. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, DUBAI - Otoritas Pengatur Aset Virtual Dubai (VARA) dilaporkan telah meminta Binance untuk membagikan lebih banyak informasi tentang struktur kepemilikan pertukaran kripto itu dan prosedur auditnya.

Runtuhnya pertukaran kripto FTX memicu regulator Dubai memperketat pengawasannya dengan meminta lebih banyak informasi dari pemohon lisensi kripto seperti Binance.

Melansir dari Bitcoin News, VARA dalam beberapa pekan terakhir telah memberi tahu Binance, yang telah memegang lisensi minimal viable product (MVP), untuk membagikan lebih banyak informasi mengenai struktur kepemilikan, tata kelola, dan prosedur audit.

Baca juga: Regulator Australia Batalkan Lisensi Platform Pertukaran Kripto Binance

Seperti yang dilaporkan sebelumnya, tidak ada perusahaan kripto termasuk Binance yang telah menerima lisensi produk pasar penuh (FMP). Menurut VARA, hanya pemegang lisensi ini yang dapat menawarkan spektrum penuh layanan mereka kepada penduduk Dubai.

Di sisi lain, Binance dan beberapa bursa kripto lainnya telah mendapatkan lisensi minimal viable product (MVP). Lisensi ini memungkinkan pemegangnya untuk menawarkan layanan mereka dari berbagai layanan terkait aset virtual yang telah disetujui "kepada investor ritel dan institusional yang memenuhi syarat di Dubai."

Namun, setelah runtuhnya FTX secara tiba-tiba, regulator global termasuk VARA telah mengadopsi sikap yang lebih ketat saat berurusan dengan perusahaan kripto.

Menurut laporan Bloomberg yang mengutip sumber-sumber yang tidak ingin diungkap identitasnya, tujuan dari pendekatan baru ini adalah untuk mencapai keseimbangan antara mendorong inovasi dan melindungi dana pengguna.

CEO The MENA Catalysts, Sam Blatteis, mengatakan pihak berwenang Dubai telah mengambil pendekatan ini karena mereka ingin menjaga hubungan baik dengan rekan-rekan Barat mereka.

"VARA ingin mengubah Dubai menjadi ibu kota untuk ekonomi aset digital sambil menjaga hubungan bisnisnya dengan yurisdiksi Barat seperti Eropa yang mengadopsi peraturan kripto yang lebih berotot," kata Blatteis.

Menurut situs webnya, The MENA Catalysts adalah perusahaan yang menghubungkan pemerintah Timur Tengah dengan merek premium untuk perusahaan teknologi tinggi, kripto, dan Media Baru.

Kredensial Tata Kelola Binance Dipertanyakan

Sementara itu, laporan Bloomberg menunjukkan pendekatan VARA yang lebih ketat dapat menimbulkan masalah bagi CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) yang telah menghadapi masalah hukum di AS.

Zhao baru-baru ini menghadapi tuntutan dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi AS (CFTC), yang menuduh dia dan perusahaannya telah melanggar peraturan derivatif Amerika Serikat.

Meskipun CZ dan Binance telah membantah tuduhan tersebut, pengumuman gugatan itu dilaporkan telah menyebabkan banyak pengguna meninggalkan Binance.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved