Sabtu, 4 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Inovasi Brilian! Dua Siswi SMA Asal Cilacap Jateng Buat Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG

Kisah Alya dan Felda, dua siswi SMA asal Cilacap yang punya inovasi brilian buat ompreng pendeteksi keracunan MBG. 

|
TribunTrends/Cilacapkab.go.id
OMPRENG PENDETEKSI KERACUNAN - Dua siswi SMA bernama Alya dan Felda baru saja membuat alat pendeteksi keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). 

TRBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua siswi SMA turun tangan menyikapi program MBG yang belakangan menuai polemik usai insiden keracunan di sejumlah wilayah.

Mereka adalah Alya dan Felda siswi SMAN 2 Cilacap Jateng yang baru saja membuat alat pendeteksi keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Lewat tangan kreatif keduanya terciptalah sebuah alat sederhana namun revolusioner bernama “Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG”.

Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG tersebut menjadi inovasi yang berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa.

 

Cara kerja Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG

Mengutip dari Tribun Trends,  “Ompreng” ini bukan sekadar wadah makan biasa. 

Dengan menggabungkan teknologi Internet of Things (IoT), alat tersebut mampu mendeteksi apakah makanan yang tersaji dalam keadaan basi, tidak matang, atau berpotensi menimbulkan keracunan.

Inovasi brilian ini mereka ajukan dalam ajang bergengsi Astra Honda Motor Best Student (AHMBS) 2025, kompetisi tahunan yang mewadahi karya anak-anak muda SMA sederajat di seluruh Indonesia.

Baca juga: Sosok Anggota DPR Ungkap MBG jadi Bahan Lelucon: Makan Beracun Gratis dan Makan Belatung Gratis

Tahun ini, ajang tersebut digelar secara daring di AHM Yogyakarta pada 11–23 September 2025, diikuti oleh 61 tim dari wilayah Jawa Tengah dan DIY.

Dewan juri tak segan melayangkan pujian. Bagi mereka, karya Alya dan Felda bukan hanya soal teknologi, tetapi juga bukti nyata kepedulian generasi muda terhadap isu sosial yang sedang ramai diperbincangkan.

Hasilnya, keduanya sukses meraih Juara 2 dan mengangkat nama Cilacap ke panggung regional.

Kebanggaan ini turut dirasakan Kepala SMAN 2 Cilacap, Dra. Masripah, M.M.Pd.

“Semoga menjadi penyemangat bagi siswa-siswi lainnya untuk menguatkan program Sekolah Riset di SMA Negeri 2 Cilacap sekaligus mengharumkan nama Kabupaten Cilacap di tingkat regional, nasional, maupun internasional," ujarnya penuh haru.

Prestasi Alya dan Felda bukan satu-satunya kejutan dari SMAN 2 Cilacap tahun ini. 

Satu tim lain yang beranggotakan Zahrana Nur Azizah dan Sabrina Fitri Matalin juga berhasil menembus babak final dengan inovasi bertajuk “SHAZA BREKECEK”, yakni pengembangan makanan khas Cilacap, Brekecek, menjadi kuliner kaleng dan keripik modern dalam kemasan ramah lingkungan.

Dengan visi pelestarian kuliner lokal dan solusi pangan berkelanjutan, karya mereka menyita perhatian sebagai bentuk cinta budaya sekaligus inovasi masa depan.

Baca juga: Pengakuan Bocah SMP di Palopo Makan Ayam Masih Berdarah di Menu MBG, Sempat Dikira Saus

Tak berhenti di situ, sang pembimbing, Agus Darwanto, pun ikut menorehkan prestasi dengan dinobatkan sebagai Pembimbing Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Terbaik pada ajang AHM Best Student 2025.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa di tengah isu pelik seputar program MBG, generasi muda Indonesia tidak sekadar mengeluh atau mengkritik.

Mereka turun tangan, menghadirkan solusi nyata lewat sains dan kreativitas.

“Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG” bukan hanya sebuah karya lomba, tetapi simbol perlawanan terhadap ketidakamanan pangan di sekolah.

Sebuah pengingat bahwa masa depan bangsa bisa lahir dari keberanian remaja untuk berpikir berbeda dan peduli pada lingkungannya.

 

Sosok Alya dan Felda

Alya Meisya Nazwa adalah siswi SMAN 2 Cilacap, Jawa Tengah, yang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap isu sosial, khususnya masalah kesehatan pelajar di sekolah.

Bersama rekannya, ia menggagas sebuah inovasi bernama “Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG”, sebuah alat berbasis teknologi IoT yang mampu mendeteksi potensi keracunan makanan bergizi gratis (MBG) akibat basi atau belum matang saat disajikan.

Motivasi Alya berangkat dari rasa prihatin melihat banyaknya kasus keracunan MBG yang menimpa murid-murid sekolah.

Kepedulian tersebut kemudian ia tuangkan dalam sebuah karya ilmiah yang dilombakan dalam ajang Astra Honda Motor Best Student (AHMBS) 2025.

Baca juga: Menu Diduga Penyebab Keracunan MBG Sulteng hingga NTB: Ikan Cakalang, Hiu Filet, Bakteri 

Berkat ide briliannya, Alya berhasil meraih Juara 2 tingkat regional Jateng-DIY, sekaligus mengharumkan nama sekolah.

Alya adalah sosok yang visioner, tidak hanya ingin berprestasi untuk diri sendiri, tetapi juga ingin memberi dampak nyata bagi lingkungannya.

Karyanya mencerminkan semangat muda yang kritis, solutif, dan peduli pada kesehatan masyarakat, terutama kalangan pelajar.

Felda Triana Wati adalah rekan seide sekaligus kolaborator Alya dalam menciptakan “Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG”.

Sama seperti Alya, Felda menunjukkan kepedulian besar terhadap isu kesehatan pelajar, khususnya dalam program makan bergizi gratis (MBG) yang sering kali menimbulkan kasus keracunan massal.

Dengan kemampuan merakit teknologi berbasis IoT, Felda ikut berperan penting dalam membuat ompreng pendeteksi keracunan menjadi solusi praktis yang bisa diterapkan di sekolah.

Baca juga: VIRAL Video Murid di Cirebon Tutup Hidung, Muka Pucat Lalu Mual saat Cium Semangka MBG

Prestasi mereka diapresiasi oleh dewan juri karena inovasi ini tidak hanya berorientasi pada teknologi, tetapi juga lahir dari kepekaan sosial terhadap masalah yang sedang dihadapi masyarakat.

Sebagai siswi yang tekun dan inovatif, Felda turut membawa nama SMAN 2 Cilacap meraih prestasi gemilang di ajang AHM Best Student 2025.

Dedikasinya menunjukkan bahwa generasi muda Cilacap mampu menjadi motor penggerak perubahan, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional.

 

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Inilah Sosok Alya dan Felda Dua Siswi SMA Bikin Alat Pendeteksi Keracunan MBG, Simak Cara Kerjanya

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved