Sabtu, 4 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Inovasi Brilian! Dua Siswi SMA Asal Cilacap Jateng Buat Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG

Kisah Alya dan Felda, dua siswi SMA asal Cilacap yang punya inovasi brilian buat ompreng pendeteksi keracunan MBG. 

|
TribunTrends/Cilacapkab.go.id
OMPRENG PENDETEKSI KERACUNAN - Dua siswi SMA bernama Alya dan Felda baru saja membuat alat pendeteksi keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Dengan visi pelestarian kuliner lokal dan solusi pangan berkelanjutan, karya mereka menyita perhatian sebagai bentuk cinta budaya sekaligus inovasi masa depan.

Baca juga: Pengakuan Bocah SMP di Palopo Makan Ayam Masih Berdarah di Menu MBG, Sempat Dikira Saus

Tak berhenti di situ, sang pembimbing, Agus Darwanto, pun ikut menorehkan prestasi dengan dinobatkan sebagai Pembimbing Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Terbaik pada ajang AHM Best Student 2025.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa di tengah isu pelik seputar program MBG, generasi muda Indonesia tidak sekadar mengeluh atau mengkritik.

Mereka turun tangan, menghadirkan solusi nyata lewat sains dan kreativitas.

“Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG” bukan hanya sebuah karya lomba, tetapi simbol perlawanan terhadap ketidakamanan pangan di sekolah.

Sebuah pengingat bahwa masa depan bangsa bisa lahir dari keberanian remaja untuk berpikir berbeda dan peduli pada lingkungannya.

 

Sosok Alya dan Felda

Alya Meisya Nazwa adalah siswi SMAN 2 Cilacap, Jawa Tengah, yang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap isu sosial, khususnya masalah kesehatan pelajar di sekolah.

Bersama rekannya, ia menggagas sebuah inovasi bernama “Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG”, sebuah alat berbasis teknologi IoT yang mampu mendeteksi potensi keracunan makanan bergizi gratis (MBG) akibat basi atau belum matang saat disajikan.

Motivasi Alya berangkat dari rasa prihatin melihat banyaknya kasus keracunan MBG yang menimpa murid-murid sekolah.

Kepedulian tersebut kemudian ia tuangkan dalam sebuah karya ilmiah yang dilombakan dalam ajang Astra Honda Motor Best Student (AHMBS) 2025.

Baca juga: Menu Diduga Penyebab Keracunan MBG Sulteng hingga NTB: Ikan Cakalang, Hiu Filet, Bakteri 

Berkat ide briliannya, Alya berhasil meraih Juara 2 tingkat regional Jateng-DIY, sekaligus mengharumkan nama sekolah.

Alya adalah sosok yang visioner, tidak hanya ingin berprestasi untuk diri sendiri, tetapi juga ingin memberi dampak nyata bagi lingkungannya.

Karyanya mencerminkan semangat muda yang kritis, solutif, dan peduli pada kesehatan masyarakat, terutama kalangan pelajar.

Felda Triana Wati adalah rekan seide sekaligus kolaborator Alya dalam menciptakan “Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG”.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved