Program Makan Bergizi Gratis
Berita MBG Hari Ini: Ada Ulat di Menu MAN 3 Makassar - Insentif Rp100 Ribu Guru Pengatur Distribusi
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Makassar, Sulawesi Selatan, digegerkan dengan temuan ulat pada menu MBG pada hari ini, Rabu (1/10/2025).
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang menyebut, pemberian insentif ini bukan sekadar kompensasi finansial, melainkan bentuk pengakuan atas dedikasi dan kontribusi guru pada program MBG.
Ia menilai, guru memiliki peran vital, tidak hanya sebagai pendamping utama siswa, tetapi juga sebagai penggerak dalam menanamkan pemahaman tentang pentingnya pola makan sehat dan perilaku hidup bersih di lingkungan sekolah.
"Sebagai bentuk apresiasi atas tambahan tugas dan tanggung jawab tersebut, kepada guru penanggung jawab Program MBG di sekolah diberikan insentif, " kata Nanik di Jakarta, Senin (29/9/2025).

Nantinya setiap sekolah penerima manfaat MBG diwajibkan menunjuk 1 sampai 3 orang guru sebagai penanggung jawab (PIC) distribusi MBG.
Penunjukan dilakukan oleh kepala sekolah dengan prioritas kepada guru bantu dan honorer, serta menggunakan sistem rotasi harian agar pelaksanaan lebih merata.
Sebagai bentuk dukungan, setiap guru PIC akan menerima insentif sebesar Rp100.000 per hari penugasan.
Dana insentif bersumber dari biaya operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sekolah terkait, dan akan dicairkan setiap 10 hari sekali.
Mekanisme pelaksanaan dan pertanggungjawaban dana wajib mengikuti ketentuan yang berlaku.
"Kepada seluruh SPPG agar melaksanakan dan mengawasi pemberian insentif kepada setiap guru yang telah ditunjuk," tegas Nanik.
Baca juga: Puluhan Anak di Kadungora Jawa Barat Keracunan Susu MBG, Kepala BGN: Ini Hal yang Tidak Terduga
Tuai Penolakan
Seorang guru perempuan yang mengajar di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tangerang Selatan, Banten, MQ, mengaku enggan menjadi penanggung jawab program MBG di sekolah tempatnya mengajar meski dijanjikan insentif Rp 100 ribu per hari oleh BGN.
MQ yang merupakan guru honorer itu mengaku meski gajinya terbilang kecil, beban kerja dan tanggung jawab yang besar sebagai guru tidaklah sepadan dengan tugas tambahan untuk mengurus MBG di sekolah.
Selama ini, ungkap guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia itu, tugas untuk mengurus program MBG di sekolahnya tidak dilakukan secara bergilir melainkan digarap secara keroyokan.
Ia menyebut, tugas mengurus MBG di sekolahnya lebih kepada panggilan hati.
Mulai dari guru muda maupun senior, lanjut dia, mengurus MBG dibantu dengan guru piket dan office boy di sekolah.
Para guru, kata dia, saat ini dibebankan tugas untuk mencatat siswa yang masuk sekolah dan memastikan rantang atau ompreng MBG yang disebar ke para siswa dikembalikan dalam jumlah yang sama.
Sumber: TribunSolo.com
Program MBG
Program Makan Bergizi Gratis
makan bergizi gratis
BGN
Makassar
Bekasi
Meaningful
keracunan
Nanik S Deyang
Program Makan Bergizi Gratis
Sebaran Data Keracunan MBG September 2025, Korban Terbanyak di Wilayah 2 |
---|
BGN Ungkap 6.517 Orang Alami Keracunan MBG, Terbanyak di Pulau Jawa |
---|
Marak Kasus Keracunan MBG, Kepala BGN Bukan Ahli Gizi, Pengamat: Introspeksi, Mundur Saja Tak Apa |
---|
Kepala BGN Bongkar Maraknya Siswa Keracunan MBG karena SPPG Tak Taat SOP Belanja Bahan Baku |
---|
Kepala BGN: Lonjakan Kasus Keracunan Program MBG Terjadi dalam Dua Bulan Terakhir, Ada 51 Kasus |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.