Sabtu, 4 Oktober 2025

Pertemuan 15 Menit di Solo dan Sosok Abu Bakar Ba'asyir yang Tangannya Dicium Jokowi 

Jokowi cium tangan Abu Bakar Ba'asyir hingga dinasehati untuk jadi pembela Islam dan memperjuangkan penerapan hukum Islam di Indonesia. 

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
USTAD ABU BAKAR BAASYIR - Sosok Ustad Abu Bakar Baasyir menjalani sidang kasus terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2011). Jokowi cium tangan Abu Bakar Ba'asyir hingga dinasehati untuk jadi pembela Islam dan memperjuangkan penerapan hukum Islam di Indonesia.  Ini sosok Abu Bakar Ba'asyir. 

Jokowi sendiri mengaku terkejut dengan kedatangan Ba’asyir. 

“Ya, sangat kaget saya kedatangan beliau,” ucapnya singkat. 

Mengenai isi pertemuan, Jokowi hanya menyebut bahwa Ba’asyir menasihatinya untuk mengabdi pada Islam.

Pertemuan ini menjadi yang pertama antara Jokowi dan Ba’asyir sejak pembebasan Ba’asyir dari Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, pada Januari 2021. 

Sebelumnya, Jokowi memutuskan pembebasan tersebut atas dasar kemanusiaan dan usia lanjut.

Abu Bakar Ba’asyir merupakan eks narapidana kasus terorisme yang menjalani hukuman selama 15 tahun atas tuduhan mendanai pelatihan militer di Aceh dan mendirikan jaringan Al-Qaeda di NAD. 

Ia juga sempat dihukum dua tahun enam bulan karena keterlibatannya dalam Bom Bali 2002. (tribun networ/ahm/dod)

 

Berikut Profil Ustaz Abu Bakar Baasyir

Sosok Abu Bakar Baasyir tak hanya terkenal di Indonesia, tapi juga menyedot perhatian dunia internasional.

Abu Bakar Baasyir sempat mendapatkan berbagai tuduhan bahwa ia berhubungan dengan kelompok jaringan teroris internasional.

Dikutip dari berbagai sumber, pria kelahiran Jombang, 17 Agustus 1938 ini memang sosok yang kontroversial.

Namanya bahkan sempat masuk dalam pemberitaan media asing terkait terorisme.

Pose Abu Bakar Baasyir saat berada di RSCM
Pose Abu Bakar Baasyir saat berada di RSCM (Istimewa)

Jauh sebelum menjadi perhatian dunia terkait kasus terorisme, Abu Bakar Baasyir pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Gontor.

Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Al-Irsyad, Solo.

Lalu, ia juga mendirikan sebuah pesantren pada Maret 1972.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved