Muktamar PPP
Agus Suparmanto Klaim Sah Sebagai Ketum PPP, Ajak Kader Akhiri Drama Muktamar
Agus Suparmanto klaim sah sebagai Ketum PPP hasil Muktamar X. Namun sengketa kepemimpinan belum sepenuhnya reda.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Acos Abdul Qodir
Ringkasan Utama
Agus Suparmanto menegaskan dirinya sebagai Ketua Umum PPP yang sah hasil Muktamar X di Mercure Ancol. Ia terpilih secara aklamasi dan menyerukan rekonsiliasi internal. Meski demikian, hasil muktamar masih menyisakan sengketa karena kubu Mardiono juga mengklaim aklamasi dan menolak sidang lanjutan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Agus Suparmanto menegaskan dirinya sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sah hasil Muktamar X di Mercure Ancol, Jakarta Utara. Ia menyatakan terpilih secara aklamasi oleh para muktamirin dan membantah adanya dualisme kepemimpinan di tubuh partai.
“Saya ditetapkan secara aklamasi oleh DPW dan DPC yang hadir dalam sidang paripurna. Muktamar sudah selesai, keputusan sudah diambil,” ujar Agus dalam acara Tasyakuran Muktamar PPP di Discovery Ancol, Minggu (28/9/2025).
Agus terpilih sebagai Ketua Umum PPP periode 2025–2030 setelah pimpinan sidang paripurna, Qoyum Abdul Jabbar, menanyakan langsung kepada seluruh peserta muktamar.
Para muktamirin menyerukan aklamasi dan menetapkan Agus sebagai ketua umum.
Sebelum penetapan, Agus mendaftarkan diri secara resmi dan menunjukkan kartu tanda anggota PPP sebagai syarat pencalonan.
Ia didampingi sejumlah perwakilan DPW dan DPC saat menyerahkan berkas kepada pimpinan sidang.
Muktamar X PPP sendiri sempat memunculkan dua klaim kepemimpinan, yakni dari kubu Muhammad Mardiono dan Agus Suparmanto. Keduanya sama-sama mengklaim terpilih secara aklamasi dalam forum yang berbeda.
Meski demikian, Agus mengajak seluruh kader untuk mengakhiri konflik internal dan kembali merajut kebersamaan.
“Tidak boleh berlarut dengan dinamika Muktamar. Saatnya kita menatap ke depan dan mengayunkan langkah bersama,” tegasnya.
Baca juga: Munas PKS VI Dibanjiri Elite Parpol, Dari Gerindra Sampai PDIP
Agus juga menekankan bahwa agenda besar PPP ke depan adalah mengembalikan kepercayaan umat dan memperkuat posisi partai menuju Pemilu 2029.
“Tantangan terbesar PPP pasca Muktamar adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan umat kepada PPP, setelah 2024 umat meninggalkan kita. Dengan semua potensi dan kekuatan PPP, mari kita jemput harapan umat,” tandasnya.
Sengketa Kepemimpinan Belum Usai

Terlepas dari klaim Agus Suparmanto, hasil Muktamar X PPP masih menyisakan sengketa.
Pada sesi pembukaan yang dipimpin oleh Amir Uskara, Muhammad Mardiono dinyatakan terpilih sebagai Ketua Umum PPP melalui mekanisme aklamasi. Amir langsung mengetuk palu sebagai tanda pengesahan dan menyatakan muktamar telah ditutup.
Baca juga: Ketua Harian PSI Ahmad Ali Minta Presiden Prabowo Akhiri Polemik Ijazah Jokowi dan Gibran
Kubu Mardiono menolak keberlakuan sidang lanjutan yang digelar setelahnya, dengan alasan forum resmi telah berakhir dan keputusan sudah diambil.
“Pimpinan sidang yang sah sudah menetapkan Pak Mardiono. Setelah itu, muktamar ditutup,” ujar Wakil Sekjen PPP Rapih Herdiansyah.
Situasi ini membuat PPP berada dalam bayang-bayang dualisme kepemimpinan, meski masing-masing kubu mengklaim legitimasi penuh. Belum ada pernyataan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau Kementerian Hukum dan HAM terkait pengesahan hasil muktamar.
Muktamar PPP
Mardiono Klaim Sepihak, Agus Suparmanto Resmi Terpilih Ketua Umum PPP |
---|
Deklarasi Aklamasi Mardiono Dibacakan saat Peserta Muktamar Menolak LPJ Ketua Umum PPP |
---|
Rommy Sebut Mardiono Terpilih Ketum PPP Secara Aklamasi adalah Palsu dan Klaim Sepihak |
---|
Sosok Mardiono, Ketua Umum Baru PPP Hasil Muktamar X, Minta Maaf Gagal Masuk Parlemen |
---|
Breaking News: Mardiono Terpilih sebagai Ketua Umum PPP Secara Aklamasi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.